YUK, rencanakan itikaf di 10 malam terakhir Ramadan dengan melakukan tips agar tetap bugar. Sesungguhnya, makin Ramadan mendekati akhir, maka semakin hiduplah malam-malamnya.
Karena salah satu keutamaan di 10 terakhir Ramadan adalah malam Lailatul Qadar dan kita disunnahkan untuk mencari malam Lailatul Qadar tersebut pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadan.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Anak Tetap Bugar Selama Berpuasa
Rencanakan Itikaf di 10 Malam Terakhir Ramadan, Ini Tips agar Tetap Bugar
Agar tubuh fit saat 10 malam terakhir Ramadan, berikut tips sehat yang bisa diterapkan:
1. Istirahat pada Siang Hari
Pastikan saat kita memutuskan untuk melaksanakan itikaf di masjid 10 terakhir Ramadan atau sekadar melaksanakan sholat tarawih di 1/3 malam, kita sudah istirahat yang cukup pada siang hari.
Memutuskan qailullah di siang hari adalah hal terbaik. Bagi yang bekerja, bisa menyiasati istirahat di siang hari dengan memanfaatkan waktu istirahat bekerja dengan istirahat sejenak.
Bisa sekadar merebahkan badan di kursi kerja atau di pelataran masjid yang diperkenankan istirahat.
2. Hindari Makanan Berlemak
Makanan berlemak akan membuat tubuh sulit mencerna makanan dengan baik. Oleh sebab itu, usahakan mengkonsumsi makanan sehat dan kaya protein.
Terutama sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain akan membuat tubuh tidak mudah mengantuk juga sangat sehat untuk tubuh kita.
3. Perbanyak Minum Air Putih
Asupan cairan yang tepat akan membuat tubuh kita terasa prima saat beribadah malam.
Pastikan kita membawa bekal minum bisa berupa infused water.
Air putih atau buah yang direndam di dalam air hangat seperti lemon, strawberry, anggur dan buah lain yang disukai dan aman dikonsumsi.
4. Kurangi Pemakaian Gadget
Bertekad untuk meminimalisir penggunaan gadget. Karena secara tidak langsung gadget akan mengganggu konsentrasi dan kita tidak fokus dengan ibadah.
Padahal, yang disunnahkan pada malam-malam Ramadan adalah dengan qiyamullail, tilawah, zikir dan amalan lainnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR. Bukhari no. 2017)
Lebih Serius dalam Ibadah di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).
Semoga Allah mudahkan kita mendapatkan keberkahan malam 1000 bulan.
[jwt/Cms]