ChanelMuslim.com – Kegiatan edukasi dalam membuat daya motoriknya berkembang kepada anak tentunya dapat dilakukan dalam berbagai hal dan kegiatan. Salah satu diantaranya melalui kegiatan mendongeng yang saat ini sudah jarang terjadi bagi anak-anak zaman sekarang. Selama 2 hari dari tanggal 06 – 07April 2019, Dompet Dhuafa Riau bekerjasama dengan Kordinator wilayah (korwil) Pendidikan setempat mengadakan kegiatan mendongeng di Kecamatan Seberida dan Kecamaan Batang Gansal, Provinsi Riau.
“Mendongeng ini merupakan kegiatan sangat edukatif untuk pertumbuhan pada anak. Selain itu juga, sangat mengajarkan anak untuk belajar merasakan melalui kalimat yang keluar dari setiap ucapan dari pendongeng tersebut. Selain itu juga kami juga menggalangkan dana untuk membantu sekolah di palestina melalui program Dompet Dhuafa.” Ucap Ali Bastomi, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau melalui keterangan rilis yang diterima ChanelMuslim.com, Senin (08/04).
Pada pelaksanaan kegiatan ini, Dompet Dhuafa memberikan apresiasi kepada pemerintahan di kecamatan Seberida dan Rengat sebagai Gerakan Edukasi Dongeng Anak Indonesia. Kegiatan dongeng yang mengambil tema “Membangun Sikap Empati Anak Melalui Dongeng“ dapat memberikan edukasi kepada anak tentang sikap tolong menolong.
Dalam implementasinya, anak-anak bersama-sama mendukung program pembangunan sekolah di Palestina yang juga merupakan program Dompet Dhuafa.
Selain itu, terkumpul donasi sebesar Rp.39.603.000 dari kegiatan dongeng di Kecamatan Seberida dan Rengat. Untuk di kecamatan Seberida dilaksanakan dilapangan Kantor Camat Seberida, sedangkan di kecamatan Rengat kegiatan dilaksanakan di Danau Raja sekaligus memeriahkan kegiatan Car Free Day.
Dengan kegiatan ini dapat memberikan edukasi yang menarik bagi anak tentang nilai-nilai sikap empati kepada yang mendapatkan musibah.
Dompet Dhuafa mengajak masyarakat Indonesia semua untuk turut berpartisipasi dalam program tersebut untuk mengatasi krisis pendidikan bagi anak-anak Palestina, khususnya di Ras Al Mood, Yerusalem. Pembangunan meliputi pembelian gedung dan lahan, biaya renovasi, pembelian perabot, pengadaan fasilitas pendukung, serta biaya operasional lainnya untuk menghidupkan kembali pendidikan di sana. [firda/DD]