ChanelMuslim.com – Facebook mengumumkan Rabu kemarin (27/3/2019) bahwa mereka akan melarang pujian dan dukungan kepada nasionalisme kulit putih dan separatisme kulit putih menyusul serangan teroris terhadap dua masjid Selandia Baru yang menewaskan sedikitnya 50 korban.
Larangan Facebook ini akan mulai berlaku pekan depan.
Facebook mengatakan pihaknya membuat keputusan setelah percakapan dengan para ahli dalam hubungan ras dengan anggota masyarakat sipil serta akademisi.
"Nasionalisme kulit putih dan separatisme tidak dapat dipisahkan secara bermakna dari supremasi kulit putih dan kelompok kebencian terorganisir," kata Facebook dalam menjelaskan alasan di balik tindakannya. "Walaupun orang masih dapat menunjukkan kebanggaan pada warisan etnis mereka, kami tidak akan mentolerir pujian atau dukungan untuk nasionalisme dan separatisme kulit putih."
Facebook juga akan mengarahkan orang-orang yang mencari istilah terkait supremasi kulit putih ke Life After Hate, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh mantan nasionalis kulit putih yang berupaya membantu orang meninggalkan neo-Nazisme.
Sementara kelompok itu menerima dana dari pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama, Presiden Donald Trump menghentikan bantuan federal pada Juni 2017.
Facebook telah menjadi subyek kritik setelah serangan Christchurch, Selandia Baru di mana sang teroris menyiarkan secara live serangan keji di situs web media sosial.
Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Facebook mengatakan video itu menerima 4.000 penayangan penuh sebelum diturunkan, menambahkan bahwa video dilaporkan tampil 29 menit setelah dimulai, dan 12 menit setelah siaran langsung berakhir.
Pernyataan itu mengatakan tidak satupun dari 200 orang yang menonton siaran langsung melaporkan video tersebut ke Facebook.[ah/anadolu]