ChanelMuslim.com – Omar ibn Said, seorang budak Muslim menjadi sosok yang cukup penting untuk mengetahui perbudakan serta perkembangan Islam di Amerika Serikat.
Otobiografinya menyoroti lebih banyak latar belakang banyak orang Afrika yang dipaksa dan dijual sebagai budak selama Perdagangan Budak Atlantik.
Koleksi manuskrip tentang dirinya dikumpulkan oleh seorang abolisionis bernama Theodore Dwight pada tahun 1860-an. Manuskrip tersebut kemudian diedarkan ke pemilik yang berbeda selama bertahun-tahun. Selama hampir 50 tahun, koleksinya telah menghilang.
Pekan lalu, Perpustakaan Kongres AS mengumumkan otobiografi yang dimiliki mereka, serta dokumen-dokumen lain, dan merilis salinan digital di situs web perpustakaan.
Kehidupan Said memikat banyak sejarawan, yang telah menggunakannya untuk menawarkan perspektif yang lebih rinci untuk kehidupan para budak Afrika.
"Saya tidak bisa menulis hidup saya karena saya telah lupa banyak bahasa saya sendiri, dan juga bahasa Arab. Jangan menyulitkan saya, saudaraku. – Kepada Tuhan, terima kasih banyak yang harus dibayar untuk kemurahan dan kebaikannya yang besar," kata Said dalam sebuah surat, yang penerimanya tidak jelas.
Said adalah seorang Muslim Afrika berpendidikan yang lahir sekitar tahun 1770 di Futa Toro, di tempat yang sekarang disebut Senegal. Dia ditangkap pada usia 37 dan dijual sebagai budak di Carolina Selatan.
Dia menggambarkan dirinya sebagai seorang sarjana, guru, dan pedagang sebelum menjadi budak.
Setelah tiba di tanah Amerika, Said dibeli oleh James Owen, saudara lelaki dari Gubernur North Carolina John Owen. Saudara-saudara Owen terpesona dengan Said, dan memberinya Al-Quran bahasa Inggris berharap dia akan belajar bahasa.
Pada tahun 1821, Said dilaporkan pindah ke Kristen dan dibaptis. Namun, catatan menunjukkan bahwa ia tidak pernah benar-benar melepaskan keyakinan Islamnya.
Yang membedakan otobiografi Said dari budak lain pada waktu itu adalah bahwa otobiografinya ditulis dalam bahasa Arab, bahasa yang hampir tidak dipahami oleh siapa pun di Amerika pada waktu itu. Ini membuat memoarnya "lebih jujur dan lebih otentik," menurut Mary-Jane Deeb, kepala Divisi Perpustakaan Afrika dan Timur Tengah.
Said meninggal pada tahun 1864, satu tahun sebelum AS secara resmi menghapuskan perbudakan. Dia menghabiskan 50 tahun sebagai budak, di mana dia menghabiskan hidupnya di rumah Owen.[ah/anadolu]