CARA agar istiqamah dalam beribadah. Kita telah ketahui bersama bahwa istiqamah itu sangat penting. Jangan sampai kita hanya semangat beribadah di awal saja. Salah satu tips atau cara yang dapat kita lakukan adalah dengan berdoa.
Doa tersebut ada dalam surah Al-Fatihah yang sudah sering kita baca ayatnya dalam shalat, yaitu ihdinash shirothol mustaqim.
Artinya, ya Allah tunjukkanlah kami jalan yang lurus. Mufasir menjelaskan ayat ini, ya Allah bimbinglah kami untuk tetap istiqamah di jalanMu.
Baca Juga: Istiqamah Setelah Ramadan
Cara agar Istiqamah dalam Beribadah
Istiqamah merupakan hal utama dalam ajaran Islam. Tak ada artinya seorang yang iman dan islamnya begitu kuat di awal, tapi luntur pada akhirnya. Dan tak ada sesuatu pun yang bisa menjamin apakah orang bisa tetap istiqamah, kecuali kehendak Allah.
Dari situlah, Allah mengajarkan kita untuk selalu berdoa dalam tiap rakaat shalat kita dengan ihdinash shirothol mustaqim, yaitu tetap dalam jalan Islam, bukan jalan Yahudi yang dimurkai atau Nasrani yang sesat.
Perintah untuk istiqamah, Allah sampaikan dalam Surah Hud ayat 112. Allah swt. berfirman,
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Ibnu Abbas menjelaskan tentang ayat ini.
“Tidak ada ayat yang turun kepada Rasulullah yang lebih berat dari ayat ini. Oleh karena itu, ketika para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, Anda tampak lebih cepat beruban.’ Rasulullah menjawab, ‘Hud dan surat-surat sejenisnya yang membuatku cepat beruban.”
Umar bin Khattab menjelaskan tentang makna istiqamah. Menurutnya, “Istiqamah adalah konsisten menetapi perintah dan menjauhi larangan Allah dan tidak mencari-cari celah sebagaimana yang biasa dilakukan musang dan serigala.”
Ayat ini, selain memerintahkan untuk istiqamah, juga memberikan tips untuk bisa tetap istiqamah. Berikut caranya:
1. Senantiasa bersama dengan orang-orang yang bertaubat
Seseorang akan selalu berada pada identitas dan jatidiri orang-orang yang bersamanya. Begitu pun dengan orang saleh. Untuk bisa tetap istiqamah, dia harus menjaga pergaulan kesehariannya.
Kalau pertemanannya bersama orang-orang saleh, maka kesalehannya akan terjaga. Ada saling menasihati untuk tetap menjadi saleh dan istiqamah.
Namun, jika pertemanannya buruk, maka akan ada saling mempengaruhi untuk tergoda ke jalan buruk yang dulu pernah ia tinggalkan.
Adanya Pengawasan Allah
2. Jangan melampaui batas
Dalam hal apa pun, melampaui batas dilarang dalam Islam. Karena manusia diciptakan dalam keterbatasan. Seperti, dilarang makan berlebihan, tidur berlebihan, istirahat berlebihan, dalam hal kerja, dan lain-lain.
Begitu pun dalam hal ibadah kepada Allah. Allah lebih mencintai ibadah yang sewajarnya tetapi dilakukan dengan rutin, daripada banyak dan besar tetapi dilakukan hanya sesekali saja.
Nabi pernah meluruskan tiga orang sahabat mulia yang bertekad untuk berpuasa sepanjang hari, beribadah sepanjang malam, dan tidak ingin menikah.
Nabi menyatakan, Aku berpuasa, tapi aku juga berbuka. Aku shalat malam, tapi aku juga tidur. Dan aku juga menikah. Siapa yang tidak mengikuti sunnahku, maka ia bukan golonganku.
3. Senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah
Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari lalai, lupa, dan salah. Karena itu, perlu ada pengawasan yang terus-menerus dari pihak-pihak yang di atasnya.
Begitu pun dalam hal istiqamah, harus ada pemahaman dalam diri kita bahwa Allah. Senantiasa mengetahui dan mengamati tindak-tanduk kita.
Dia Maha tahu apa yang kita lakukan, meskipun tak seorang pun yang melihat. Para pelaku korupsi, selingkuh, curang, dan sejenisnya; merupakan orang-orang yang imannya hanya jika ada orang banyak.
Tapi jika sendiri, atau bersama teman-teman yang sama bejatnya, ia akan menjadi sosok lain yang berbeda.
Adanya perasaan dan keyakinan bahwa Allah senantiasa mengawasi akan menjadikan kita tetap istiqamah, selalu dalam pengamalan ajaran Islam yang sempurna. Wallahu a’lam. (Mh/Cms]