SEPERTI inilah salah satu bentuk romantisme Romantis itu tidak melulu harus dinner di restoran mahal, tidak harus melulu bertabur kata sayang.
Romantis itu saat pergi ke pasar berdua, menyiangi kebun berdua, masak berdua, dan makan mie ayam berdua.
Baca Juga: Menghafal Hukum Tajwid lewat Puisi Romantis
Seperti Inilah Romantisme
Atau “Tidakk usah masak, Mah. Biar Ayah saja.” Atau ketika suami pulang ke rumah membawa sate padang.
Romantisme itu saat istri menuangkan teh ke cangkir suami, begitu juga sebaliknya. Ketika Rasulullah menemani Aisyah berkunjung ke rumah kakaknya, Asma binti Abu Bakar. mereka minum dari cawan yang sama. “Mana yang bekas bibirmu, Aisyah?” tanya Rasulullah.
Aisyah menunjukan bekas sesapan bibirnya di cawan itu. Rasulullah mengambilnya dan menyesap minuman dari bekas bibir Aisyah.
Sikap Rasulullah ini tidak kalah jika dibandingkan dengan cerita di drama-drama Korea. Ketika Rasulullah mengajak Aisyah menonton pertunjukan permainan pedang, Aisyah berdiri di belakang Rasul. Beliau meletakan dagunya di pundak Rasul dan menempelkan pipinya di pipi Rasulullah. Rasulullah membiarkannya hingga puas menonton.
Romantis itu sederhana saja. Saat berteduh dari hujan, saling tatap, mengenang awal bertemu kemudian jatuh cinta lagi. Romantis itu adalah saat suami pulang, istri buka pintu, saling tatap kemudian jatuh cinta lagi.
Romantis itu adalah saat rindu datang kemudian jatuh cinta lagi. [MAY/Cms]