ChanelMuslim.com – Mengetahui atau membuat prediksi jenis kelamin sang jabang bayi ketika hamil adalah salah satu hal selalu membuat penasaran. Terkadang orang-orang zaman dulu dapat memprediksi jenis kelamin sang bayi dari berbagai hal.
Misalnya melalui bentuk perut sang ibu, apa pula dari pancaran wajah si ibu, atau dari kebiasaan-kebiasaan baru si ibu ketika hamil. Apalagi di zaman sekarang ini tentu USG adalah cara yang paling mendekati kebenaran saat memprediksi jenis kelamin sang bayi.
Sebuah studi observasional yang dipublikasikan dalam PLOS ONE mendeteksi 68 juta kelahiran selama 23 tahun. Para peneliti menemukan bahwa wanita yang berat badannya tidak terlalu banyak bertambah selama masa kelahiran cenderung akan melahirkan bayi perempuan.
Baca juga: Bagaimana Indra Penciuman Si Kecil Berkembang?
Sebanyak 51 persen bayi yang lahir dari ibu yang berat badannya bertambah kurang dari 10 kilogram selama hamil akan melahirkan bayi perempuan. Namun, bukan berarti bahwa menghindari kenaikan berat badan selama menjalani masa kehamilan akan berujung pada kemungkinan melahirkan bayi perempuan. Sebab, beberapa hal bisa memengaruhi jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan mulai dari genetika hingga keberuntungan.
Menurut hasil penelitian, jumlah kenaikan berat badan yang terjadi selama menjalani masa kehamilan dapat memprediksi hal tersebut. Tercatat setidaknya 51 persen bayi yang lahir dari ibu yang mengalami banyak kenaikan berat badan berjenis kelamin laki-laki.
Para peneliti belum sepenuhnya dapat menjelaskan kaitan antara kenaikan berat badan dengan kemungkinan melahirkan bayi laki-laki atau perempuan. Namun, mereka menemukan bahwa para ibu yang mengalami kenaikan berat badan yang sedikit cenderung akan melahirkan bayi perempuan ketimbang bayi laki-laki.
Salah satu alasannya adalah karena sebelum lahir, laki-laki memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Artinya, mereka membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk tumbuh dan berkembang.
Oleh karenanya, menurut para peneliti, akan sulit bagi para ibu jika mereka mengonsumsi makanan dengan kalori yang tidak mencukupi selama masa kehamilan. [Wn/Wnd]