SEJAK 31 Agustus 2025, delegasi Global Peace Convoy (GPC) Indonesia yang terdiri dari perwakilan NGO, publik figur, tenaga medis, dan jurnalis telah berada di Tunisia untuk bergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF), misi maritim kemanusiaan terbesar yang melibatkan lebih dari 1.000 peserta dari 47 negara dan sekitar 80 kapal.
Misi GSF bertujuan menembus blokade Gaza, membuka jalur kemanusiaan, serta menggugah kesadaran global atas genosida yang tengah berlangsung di Palestina.
Gerakan ini menegaskan diri sebagai aksi damai tanpa kekerasan.
Baca juga: Sumud Flotilla Masih Bersandar dalam Kondisi Siaga di Pelabuhan Tunisia
Selama hampir dua pekan di Tunisia, delegasi GPC Indonesia aktif dalam pelatihan dan koordinasi lintas negara.
Namun, berbagai kendala muncul, seperti cuaca ekstrem yang merusak sejumlah kapal termasuk armada dari Spanyol, serta kondisi teknis kapal yang belum layak berlayar jauh.
Akibatnya, jumlah kapal yang siap berlayar berkurang drastis.
Sebagai bentuk dukungan terhadap keberhasilan misi, GPC Indonesia menyerahkan jatah 30 kursi peserta Indonesia kepada delegasi internasional lain.
Sikap ini mendapat apresiasi dari Steering Committee GSF.
Sebagai Langkah Strategis, GPC Indonesia Serahkan Jatah Kursinya di Global Sumud Flotilla
“Delegasi Indonesia menjadi contoh luar biasa dalam memahami misi. Mereka memberikan kontribusi finansial dan mendukung kampanye global,” ujar Melanie Schweizer dari SC GSF.
Selain mengirimkan delegasi, Indonesia juga menyumbangkan lima kapal dan menyediakan akomodasi bagi peserta asing selama di Tunisia.
Bagi GPC Indonesia, meski tidak ikut berlayar, tujuan menggugah kesadaran dunia telah tercapai.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Delegasi kini kembali ke tanah air untuk mempersiapkan misi kemanusiaan berikutnya secara lebih matang.
Dukungan dari masyarakat dan Pemerintah Indonesia menjadi fondasi kuat dalam perjuangan panjang membuka blokade Gaza.
Tim Global Peace Convoy Indonesia berterima kasih pada Pemerintahan Indonesia yang diwakili Kedubes Indonesia di Tunisia atas seluruh bantuan, pengamanan, fasilitas yang diberikan.
Tim juga mengapresiasi dukungan, doa, dan keterlibatan dari bangsa Indonesia.
“Tidak ada kemerdekaan bagi dunia sebelum Palestina merdeka”.
[Sdz]