ILMUWAN dari Universitas Leiden, Indonesia, Jerman, Jepang, dan Australia ini telah memberikan wawasan terbaru tentang Homo Erectus di Indonesia, 140.000 tahun lalu. Temuan mereka didapat di lepas pantai Jawa, tepatnya di dasar Selat Madura.
Fragmen tengkorak Homo Erectus dan sisa-sisa fosil lainnya memberikan gambaran unik tentang bagaimana dan di mana manusia purba ini hidup, kata arkeolog Universitas Leiden, Harold Berghuis.
Selama pengerukan di Selat Madura, para arkeolog menemukan sisa-sisa fosil dari 36 spesies vertebrata. Ini merupakan penemuan fosil pertama dari dasar laut, di antara pulau-pulau di Indonesia.
Baca juga: Rahmat Erwin Abdullah, Lifter Indonesia Pecahkan Rekor Dunia
Universitas Leiden Bersama Tim Indonesia Ungkap Homo Erectus yang Hidup di Indonesia
Pulau-pulau ini dahulu disebut Sundaland, yang dulunya merupakan dataran rendah yang luas.
Sundaland sendiri, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merujuk pada wilayah tenggara ASEAN pada zaman dahulu.
Di antara temuan tersebut terdapat dua fragmen tengkorak Homo erectus. Temuan tersebut memberikan gambaran unik tentang ekosistem prasejarah dan posisi Homo erectus dalam ekosistem ini.
Sisa-sisa fosil Homo erectus sebelumnya telah ditemukan di Pulau Jawa. Fosil-fosil paling terkenal adalah tengkorak dari situs-situs seperti Trinil, Sangiran, dan Ngandong.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sebelumnya para peneliti mengira Homo erectus telah lama hidup dalam isolasi di Jawa. Sedangkan penemuan terbaru ini menunjukkan Homo erectus Jawa menyebar ke dataran rendah di sekitar Sundaland selama periode ketika permukaan laut lebih rendah.
Situs itu sendiri telah dipelajari secara terperinci selama lima tahun terakhir. Sementara, riset ini dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Leiden, Belanda bekerja sama dengan tim spesialis dari Indonesia, Australia, Jerman, dan Jepang.
Hasil penelitian tersebut dipublikasikan pekan ini di jurnal Quaternary Environments and Humans dengan judul “A late Middle Pleistocene lowstand valley of the Solo River on the Madura Strait seabed, geology and age of the first hominin locality of submerged Sundaland”. Koleksi fosil tersebut disimpan di Museum Geologi di Bandung. [Din]