KIAMAT memang sudah dekat. Salah satu tandanya, banyaknya anak yang durhaka pada orang tuanya.
Suatu kali, ada orang datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Para sahabat saat itu terkesima. Karena orang itu begitu misterius: tak mereka kenal, tapi tak menunjukkan tanda-tanda perjalanan jauh.
Ternyata, orang misterius itu adalah Malaikat Jibril yang ingin mengajarkan Islam kepada para sahabat yang tengah berada bersama Rasulullah.
Salah satu pelajarannya, Malaikat Jibril bertanya kepada Rasulullah tentang kiamat. Rasulullah menjawab diplomatis: yang ditanya tak lebih tahu dari yang bertanya.
Malaikat Jibril menggeser pertanyaannya: kalau begitu, apa tanda-tandanya?
Nabi menjawab: ketika seorang budak melahirkan tuannya dan ketika orang miskin (penggembala kambing yang tak beralas kaki) berlomba-lomba membangun gedung tinggi.
**
Tanda-tanda kiamat yang disebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah terjadi. Yaitu, orang miskin yang berlomba-lomba membangun gedung tinggi.
Kawasan Arab: UEA, Arab Saudi, Qatar, dan lainnya tahun 1800-an masih sahara gersang. Mereka hidup miskin hanya mengandalkan pemasukan dari ternak atau gembala kambing.
Tapi kini, sejak ditemukan minyak dan sumber kekayaan alam lain di perut bumi mereka, orang-orang Arab pun berlomba membangun gedung tinggi. Bahkan yang tertinggi di dunia.
Tanda kiamat yang kedua, ketika seorang budak melahirkan tuannya. Ungkapan ‘halus’ ini ditafsirkan para ulama sebagai ketika para ibu menjadi ‘pembantu’ atau pesuruh anak-anak kandungnya.
Di dunia perkotaan, banyak orang yang ‘mengajak’ orang tua mereka hidup bersama dalam satu rumah. Suami istri bekerja. Sementara, anak-anak mereka ‘dititipkan’ ke orang tua.
Selanjutnya, orang tua tidak hanya dititipkan anak, tapi juga ikut mengurus rumah anaknya: bersih-bersih, mencuci, memasak, dan lainnya. Sementara, pekerjaan mereka tak pernah diberikan gaji.
Hal itu, sama saja dengan praktek perbudakan. Orang disuruh bekerja tapi tanpa imbalan materi. Kecuali, tempat tinggal dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Tanda kiamat ini boleh jadi sudah terjadi di sekeliling kita. Bahkan, dalam kehidupan kita sendiri. Tanpa sadar, kita sudah memperlakukan ibu seperti budak, bekerja siang malam tanpa imbalan gaji.
Bukan tentang gajinya, tapi tentang perlakuan yang diterima orang tua, khususnya ibu, dari anak-anak mereka. Di dalam rumah-rumah mereka.
“Ya Allah, jauhkan kami dari sifat dan perilaku buruk seperti itu!” [Mh]