ChanelMuslim.com – Semenjak Presiden Joko Widodo menetapkan Hari Santri melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditpdpontren) selalu menggelar peringatan hari bersejarah yang ditetapkan pada 22 Oktober.
“Tanggal ini merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik 10 Nopember 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan,” kata Menteri Lukman di Lobby Kemenag, Jumat (10/8/2018).
Sebagaimana peringatan Hari Santri pada 2016 dan 2017 yang mengambil isu kepesantrenan dan keindonesiaan. Kemenag pada peringatan tahun ini mengusung tema “Bersama Santri Damailah Negeri”.
Isu perdamaian diangkat sebagai respon kondlsl bangsa yang sedang menghadapi berbagai persoalan eperti maraknya hoaks, ujaran kebencian, propaganda kekerasan, hmgga teronsme.
Menurut Lukman Hari santri tahun ini merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai “pionir perdamaian’ yang berorientasi pada spirit moderasi Islam di Indonesia.
“Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air, diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik di tengah-tengah keragaman masyarakat,”katanya.
Untuk tema, logo dan rangkaian kegiatan Hari Santri 2018 diluncurkan pada Jum’at (10/8) siang, oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kemenag, Lapangan Banteng. Malam harinya langsung disusul Kopdar Akbar Santrinet Nusantara yang berlangsung pada 10-11 Agustus. Para admin media sosial santri atau pesantren akan membincang strategi gerakan pengarusutamaan moderasi Islam, sekaligus meramaikan jagat dunia maya dengan konten-konten yang positif. Sehari berselang pada 12 Agustus dilanjutkan dengan Car Free Day Bershalawat bersama Sabyan Gambus di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat.
Menteri Agama bersama Ulil Abshar Abdalla dan salah satu budayawan akan mengisi acara PesanTrend dalam balutan Kopdar Ngaji Ihya’ pada awal September di Jakarta. Kopdar akan lebih berwarna lantaran diselenggarakan di luar pesantren dan membincang seputar moderas1 Islam, gerakan cinta damai, anti hoaks dan ujaran kebencian menurut kitab kuning.
Sementara pada 1-7 Oktober, akan berlangsung Perkemahan Pramuka Santri Nusantara ‘(PPSN) di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayuti Musa, Muaro Jambi. Kegiatan merupakan ajang mengembangkan potensi santri melalui sinergi pendidikan moral dan akhlak, dengan metode interaktif dan dinamis berbasis keterampilan dalam gerakan pramuka santri dari seluruh Indonesia.
Yang tidak kalah menarik adalah Muktamar Pemikiran Santri Nusantara yang diselenggarakan melalui metode call paper di Yogyakarta pada 10-12 Oktober. Tema kajian meliputi pesantren dan moderasi beragama, pesantren dan gerakan perempuan, pesantren dan kebudayaan serta revitalisasi keilmuan pesantren.
Berbarengan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara juga akan digelar Malam Kebudayaan yang akan menampilkan kesenian santri, pembacaan puisi kiai, nyai, santri dan budayawan, lalu akan dibuka juga Pameran Karya Pesantren dan Pegon Exibition yang berisi pameran kitab-kitab berbahasa lokal yang dikarang oleh ulama nusantara.
Dalam bidang ekonomi, digelar pula Pesantren Business Challenge sebagai ajang eksplorasi penguatan ekonomi Pesantren. Pihak Kemenag akan memberikan bantuan lifeskill kepada pesantren yang lolos seleksi dan kompetisi yang diadakan pada kisaran September sampai Oktober.
Sedangkan Pada malam puncak Hari Santri 2018 yang bertajuk “SantriVersary” rencananya akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Acara ini akan diisi renungan Hari Santri 2018 bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, tausiyah kebangsaan oleh Habib Jindan bin Novel bin Jindan, dan disemarakkan oleh penampilan Sabyan Gambus dan orkestra santri, di Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, pada 29 Juli telah dibuka pendaftaran Santri Millennial Competitions yang berisi lomba Kontes Desain Meme, Festival Film Pendek tentang Moderasi Islam, dan Video Lalaran Nadham Alfiyyah. Pendaftaran dan pengiriman karya ditutup sampai 28 September. Panitia menyediakan hadiah mencapai 259 juta bagi para pemenang untuk kategori santri dan umum.
Mengenai rincian ketentuan, persyaratan, formulir, dan hadiah perlombaan, para calon peserta dapat mengunduhnya di link bit.ly/santrimillennialcompetitions2018.
Pemenang akan diumumkan pada tanggal 10 Oktober 2018 melalui website www.ditpdpontren.kemenag.go.id, akun media sosial Ditpdpontrer serta akan dihubungi langsung via telepon. (Ilham)