LOS Angeles menjadi sorotan dunia. Bukan karena kemewahannya. Tapi, karena ‘bunga-bunga api’ yang memerahkan suasana malamnya.
Kebakaran dahsyat berawal titik api di kawasan hutan lindung dan menjalar ke wilayah permukiman di Palisades, Malibu, Montana, dan terus menjalar ke segala arah. Wilayah-wilayah yang terbakar itu merupakan permukiman elit dengan rata-rata harga per rumah bernilai puluhan juta dolar.
Kebakaran pertama terjadi pada Selasa, 7 Januari 2025 sekitar jam 11 siang. Karena tiupan angin sangat kencang, dalam hitungan jam, api membakar ribuan hektar lahan. Termasuk wilayah permukiman.
Kayanya Kota Los Angeles
Kota Los Angeles berada di posisi kedua terbesar setelah New York. Banyak pesohor kelas dunia yang bermukim di wilayah berpenduduk 4 juta jiwa itu. Hal ini karena di LA pula terdapat kawasan Hollywood.
Sementara untuk wilayah LA raya, jumlah penduduknya bisa mencapai 18 juta jiwa. Luasnya mencapai 121.385 km persegi. Inilah kota metropolitan tergolong terpadat di dunia.
Dan yang mencengangkan adalah pendapatannya. LA memiliki produk metropolitan bruto (PMB) sebesar 831 miliar dolar di tahun 2008. Itu saja, sudah memasukkan LA sebagai terkaya ketiga di dunia setelah Tokyo dan New York.
LA juga dijuluki ‘Kota Hiburan Dunia’ dengan keberadaan Hollywood. Julukan inilah yang menjadikan para selibritis Amerika merapat ke LA, terutama bermukim di wilayah selatan yang menjadi awal mula titik api.
Jadi, bisa dikatakan bahwa LA sebagai kekuatan mesin uang Amerika setelah New York. Terutama di industri hiburannya.
Hiburan dan Politik
Jangan anggap produk hiburan di AS semata-mata sebagai hiburan saja. Produk hiburan di AS, terutama film, selalu berisi program propaganda yang ‘menyesatkan’ tapi menguntungkan posisi Amerika.
Misalnya, berisikan tentang kekuatan negara super power mereka, kecanggihan teknologi, kesejahteraan, kemakmuran, dan tentu saja kebebasan. Propaganda inilah yang menguatkan AS sebagai negara pencitraan paling hebat di dunia.
Belum lagi industri musik yang juga berpusat di LA, nilai ekonomi dan propagandanya juga besar. Hingga saat ini, setidaknya AS masih mendominasi dunia hiburan dunia. Dan hal itu pusatnya di LA.
Makna ‘Bunga-bunga Api’
Tak bisa dipungkiri bahwa kebakaran di LA merupakan bencana terdahsyat dan termahal sepanjang sejarah AS. Kerugiannya sekitar 2500 triliun rupiah. Mungkin akan jauh lebih besar lagi jika dihitung dengan terhentinya produksi hiburan sepanjang kebakaran itu.
Untuk sementara, sumber bencana kebakaran secara nalar umum hanya pada api dan angin. Tapi secara nalar khusus, maknanya bisa lebih dalam lagi.
Selama ini, Amerika bisa dibilang sebagai Israel versi besar. Dan, Israel sebagai Amerika versi mini. Keduanya sulit dipisahkan satu sama lain, dalam hal ekonomi, pertahanan, politik, dan sebagainya.
Bicara tentang Israel selalu berhubungan dengan negeri yang hingga kini dijajahnya, yaitu Palestina. Penjajahan ini bukan penjajahan biasa seperti Inggris, Belanda, Jepang, Prancis, Portugis, dan sebagainya. Tapi penjajahan fisik dan ideologi. Khususnya terhadap Palestina dan Islam.
Allah Memperlihatkan Tanda-tanda Kekuasaan-Nya
Kalau dikatakan penyebab kebakaran api dan angin, rasanya terlalu dangkal. Api ada di mana, dan angin pun ada di mana-mana. Tapi, kebakaran dahsyat itu hanya ada di LA, Amerika.
Kebakaran ini hampir bersamaan di saat presiden terpilih, Donald Trump, mengancam Hamas untuk segera melepas tawanannya. “Jika sampai saya menjabat, tawanan tidak juga dibebaskan, Timur Tengah akan menjadi seperti neraka,” seperti itu ucapan Trump pada 7 Januari, hari yang sama bermula munculnya kebakaran.
Kini, total wilayah di LA yang terkena kebakaran, untuk sementara, hampir mencapai 40 ribu hektar. Angka 40 hektar sama dengan 400 kilometer per segi.
Perhatikan berapa luas wilayah Gaza di Palestina. Luasnya, 365 kilometer per segi. Luasnya hampir sama dengan area yang terbakar di LA.
Tentu, nilai kehancurannya berbeda. Kalau di LA, hanya fisik bangunan dan infrastruktur saja hancur. Tapi di Gaza, lebih dari 40 ribu orang tewas, terbesar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Bangunan dan infrastruktur di LA bisa dibangun lagi. Tapi, korban yang berjatuhan di Gaza tak mungkin bisa kembali.
Tapi setidaknya bencana itu bisa menjadi ‘pelajaran’ pada dunia. Jangan pernah sombong sebagai kelompok manusia super power. Karena di alam raya ini, ada yang jauh lebih super power lagi.
Setidaknya, ‘bunga-bunga api’ di LA beberapa hari terakhir ini bisa ‘menghibur’ orang-orang yang terzalimi saat ini. Bahwa, bukan warga Palestina saja yang bisa susah dan menderita, mereka yang mengaku super power pun bisa jauh lebih susah dan menderita. [Mh]