ISLAM menyebar begitu pesat di seantero Eropa dan Amerika. Kini, Islam menjadi agama nomor dua terbesar di sana. Bahkan di Michigan Amerika, ada kota yang seluruh pejabatnya muslim.
Perkembangan Islam begitu pesat di Eropa dan Amerika. Sebegitu pesatnya, bahkan di Belanda, hampir setiap kelahiran bayi bernama Arab: Muhammad, Ibrahim, Ismail, dan seterusnya. Di Inggris, begitu banyak gereja berubah menjadi masjid.
Apa sebab perkembangan yang begitu menggembirakan ini? Setidaknya, ada tiga sebab, selain tentunya rahmat dari Allah subhanahu wata’ala.
Satu, Perkembangan Media Sosial yang bernuansa Islam.
Media sosial menjadi begitu efektif ditonton banyak orang. Seperti youtube, Instagram, tiktok, dan lainnya. Sarana ini bahkan melampaui media konvensional seperti televisi, film, koran, dan lainnya.
Dahulu, perkembangan Islam bisa dibendung melalui penguasaan media konvensional. Tapi saat ini, justru media sosial yang berada di atas angin dari media yang dikuasai Yahudi itu.
Saat ini, para youtuber muslim begitu lincah dan menarik membalikkan stigma buruk tentang Islam. Dan sebagian besar mereka adalah para mualaf bule yang memang aktif di dunia medsos. Tidak heran jika konten-konten mereka begitu menarik.
Dua, Aktifnya Pesohor Mualaf dalam Promosi Islam.
Begitu banyak para pesohor yang masuk Islam melakukan promosi atau dakwah di media sosial tentang Islam. Sebut saja misalnya Cat Steven, penyanyi asal Inggris, yang memiliki nama hijrah Yusuf Islam.
Ada lagi Lily Jay, seorang penyanyi pop asal Australia. Artis ini selalu menghebohkan dunia maya dengan dialognya dengan ChatGPT. Misalnya, apakah Yesus mendakwahkan dirinya anak tuhan? Apakah Yesus seorang muslim? Dan seterusnya.
Bahkan di quotenya, Lily Jay menulis, “Something cannot from nothing.”
Tokoh lainnya Andrew Tate, mantan atlet yang terjun di dunia influencer. Dahulu, sosok ini begitu gencar menjelek-jelekkan Islam. Tapi kini berbalik dengan begitu gencar menyangkal tuduhan miring tentang Islam.
Masih banyak lagi tokoh berpengaruh yang kini begitu aktif menjelaskan keunggulan dan kecanggihan Al-Qur’an dan Islam.
Tiga, Eropa dan Amerika Lahan Subur untuk Islam.
Warga Eropa dan Amerika terbiasa dengan berpikir secara logis. Sebegitu logisnya, mereka banyak yang tidak percaya yang ghaib seperti setan, bahkan tuhan. Mereka pun kecewa dengan agama yang selama ini sudah terlanjur mereka peluk sejak turun temurun.
Setelah mereka mendapati Al-Qur’an secara ‘apa adanya’, mereka pun takjub. Banyak pakar yang akhirnya dengan secara sadar memeluk Islam. Ada pakar matematik, kimia, fisika, dan lainnya.
Mereka seolah mendapati Al-Qur’an sebagai kitab suci yang baru saja turun untuk mereka. Mereka terkagum-kagum dan akhirnya menyebarkan kekaguman itu ke publik.
Dari semua kekaguman itu, mereka begitu tertundukkan dengan Surah Maryam. Itulah firman Tuhan yang menurut mereka paling indah dan otentik menceritakan tentang kebenaran ibu dari Nabi Isa alaihissalam.
Dan faktanya, satu-satunya wanita yang disebut dalam Al-Qur’an adalah ibu dari Yesus ini. Bukan ibunya Nabi Muhammad, bukan pula istri beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak juga putri-putrinya. [Mh]