SEORANG Konselor Keluarga dan Founder Wonderful Family Institue, Cahyadi Takariawan memberi nasihat untuk jangan membuat pasangan tertekan dan tidak nyaman.
Walaupun secara umum perempuan memiliki kemampuan berbahasa verbal lebih bagus daripada laki-laki, namun tatkala tengah menghadapi konflik dengan suami dan dirinya merasa tertekan, ia tidak dapat secara cepat mengutarakan keinginan yang diharapkan.
Perempuan akan berpikir lebih lama untuk bisa mengatakan apa yang diinginkan.
Hal ini terkadang dapat menghabiskan kesabaran suami.
Lalu muncullah perkataan, “Jadi intinya apa?” atau “Langsung saja masalahnya dimana?”
Pernyataan suami seperti ini semakin menekan perasaan istri.
Hendaknya para suami tidak membuat sang istri tertekan dan tidak nyaman.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Segera akhiri konflik karena hal itu hanya akan menyakitkan.
Peluk segera istri anda dan ucapkan kata-kata cinta.
Tak ada gunanya mempertahankan ego kendati anda yakin anda yang benar.
Bukankah anda berdua sepasang kekasih yang saling mencinta?
Cahyadi Takariawan juga mengingatkan untuk waspada dengan toxic marriage.
Jason Crowley (2022) menyatakan, pernikahan beracun adalah kondisi kronis yang ditandai dengan masalah mental, fisik, dan emosional yang tidak sehat dan berkelanjutan, yang tidak bisa terselesaikan dan cenderung berkembang menjadi masalah yang lebih besar.
Baca juga: Menikah Itu untuk Selamanya
Dalam pernikahan yang toxic, menurut Crowley, Anda bahkan sadar bahwa Anda sedang dalam masalah.
Anda dilumpuhkan oleh perasaan negatif atau Anda merasa terjebak dalam kesulitan tanpa mengetahui cara untuk memutus siklus masalah yang sedang Anda alami.
Jangan Membuat Pasangan Tertekan dan Tidak Nyaman
Crowley menggambarkan kondisinya seperti “Terserap ke rekening bank emosi”, sehingga makin lama makin banyak tabungan emosinya.
Salah satu ciri pernikahan yang toxic adalah sulit membangun kepercayaan kepada pasangan.
Suami dan istri saling tidak percaya dan saling curiga secara berlebihan dan membabi buta.
Tak ada kenyamanan dan ketenangan dalam rumah tangga karena keduanya saling menyimpan ketidakpercayaan.
Waspadalah, dan tenanglah dalam menghadapi.[Sdz]