MELANJUTKAN penjelasan sebelumnya mengenai kewajiban seorang muslim.
3. Jihad
Jihad adalah mengerahkan segala potensi untuk menegakkan kalimat Allah.
Jihad fisabilillah dilakukan dengan segala bentuknya, baik dengan harta maupun jiwa.
Dalam banyak ayat dan hadits jihad, khususnya perang dilakukan atas perintah pemimpin dan tidak dapat dilakukan sendiri.
4. Hijrah
Hijrah secara umum terbagi dua, hijrah makaniyah (tempat) dan hijrah ma’nawiyah (nilai).
Hijrah nilai adalah kewajiban bagi setiap muslim, kapan saja dan dimana saja.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
المهاجر من هجر ما نهى الله عنه
“Muhajir adalah orang yang hijrah (meninggalkan) dari apa yang dilarang Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedangkan hijrah tempat, seperti hijrah dari negeri kafir ke negeri muslim, atau negeri zhalim ke negeri adil dilakukan sesuai arahan pemimpin Islam, sebagaimana Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan sahabatnya berhijrah ke Habasyah, hijrah berikutnya ke Madinah.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
5. Jamaah
Abu Ishak As-Syatibi dalam kitabnya Al-I’tisham menyebutkan makna jamaah ada 5, yaitu As-Sawadul Azham (mayoritas umat Islam), jamaah para ulama mujtahidun, khusus para sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jamaah ahlul Islam, dan jamaatul muslimin.
Jika kita melihat realitas sekarang, maka 5 kewajiban ini saling terkait, ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hidup, maka yang dimaksud mendengar, taat, hijrah, jihad dan jamaah, semua terkait Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Mendengar dan taat pada Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, hijrah dan jihad bersama Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sesuai dengan perintahnya.
Begitu juga jamaah berarti jamaah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Lima Kewajiban Seorang Muslim (2)
Baca juga: Kewajiban Anak (Muslim) terhadap Orangtuanya
Demikian juga setelah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat dan pemimpin Islam berpindah ke Khulafaur Rasyidin selanjutnya para pemimpin Islam dari Bani Umayyah sampai Turki Utsmani, maka mereka adalah representasi jamaatul muslimin dan kelima kewajiban di atas dapat dilaksanakan dengan baik.
Setelah Turki Utsmani jatuh sampai sekarang, maka kelima kewajiban tersebut seolah kehilangan legalitas dan otoritasnya.
Sehingga kewajiban utama yang mendesak bagi umat Islam yaitu bahwa mereka harus berjamaah atau mengikuti jamaah atau bergabung dalam jamaah, dimana disitu ada pemimpinnya, umat Islam mendengar dan taat, hijrah dan bergabung ke dalam jamaah tersebut.
Dan jihad fi sabilillah dapat ditegakkan melalui jamaah tersebut.
Demikianlah bahwa hadits di atas menekankan pentingnya berjamaah, dan tidak keluar dari jamaah, bahkan siapa yang keluar dari jamaah seperti telah melepaskan ikatan Islam dari lehernya.
Hadits juga mengingatkan bagi setiap muslim untuk tidak menyeru dengan seruan Jahiliyah, seperti asobiyah, kebanggan terhadap aturan, prilaku dan tradisi yang bertentangan dengan Islam.[Sdz]