ChanelMuslim.com – Kajian hari ini sungguh begitu banyak hikmah yang bisa diambil. Bagi saya ilmu tidak saja mengisis kekosongan di kepala tapi yang terpenting sejauh mana ilmu itu bisa mengisi jiwa dan menambah keimanan. Inilah tolok ukurnya. Dan batasan ilmu tetap pada amalnya.
Belakangan saya jadi lebih ‘mikir” dalam menghadapi anak2 saya yang sudah menjelang remaja. Pikirannya yang jernih sering mengkritik saya bahkan pada bagian sepele tapi mendasar. Misalnya mengatasi marah. Saya mulai merepet kaya kereta 12 gerbong. Lalu anak saya bilang, “Ibu ga malu marah2 gitu.” Wa rasanya mau nyemplung ke kolam renang rasa es kelapa. Malu Bo’.
Tujuan utama parenting dalam islam adalah lahirnya generasi yang qurrata’ayun. Ada dua asal kata qurrata’ayun.
Qurra artinya sesuatu yang tetap, tidak goyang dan mantap. Orangtua yang tidak goyah dan mantap dalam mengambil jalan dan tujuan parenting akan menghasilkan generasi yang juga kokoh dan mantap.
Tidak usah panik atau khawatir berlebihan dengan perkembangan dunia dan negara seperti sekarang. Tetap istiqomah karena Allah yang paling tahu soal hamba2-Nya.
Qurr juga berarti dingin, mata yang sejuk. Generasi yang menyejukkan mata orangtua dan keluarga yang tidak menyebabkan kesedihan pada kedua.
Ketika anak sudah mencapai qurrata’ayun atau bahkan ilmunya lebih dari orangtuanya, orangtua malah tidak siap menghadapi keshalihan dan kecerdasan anak. Pendidikan anak sejatinya harus berbanding lurus dengan pendidikan orangtua.
Jangan sampai kejadian tuh, anak sudah rajin shalat subuh di masjid, eh bapaknya masih ngucek2 mata sambil bilang, “Bapak subuh di rumah aja. Pulang malem dari kantor.” Padahal kata ustadz jangan sampai hartamu, pekerjaanmu, keluargamu membuatmu lalai dari berdzikir dan beribadah kepada Allah.
Yang menjadi kebahagiaan orangtua adalah saat anak-anaknya menjadi jalan hidayah bagi keluarganya.
Mari Ayah Bunda menyiapkan keshalihan diri untuk menyambut generasi shalih selanjutnya.(MAY)