KARAKTER pejuang Islam atau sebut saja sebagai karakter mujahid dakwah.
Manusia menjalani kehidupan secara berbeda-beda. Ada yang memilih jalan kebenaran dan ada juga yang sesat, bahkan ada di antara keduanya.
Apapun pilihannya setiap kita membutuhkan bimbingan yang serius dan terus-menerus.
Dengan bimbingin dan pengarahan, mereka yang sudah baik akan tetap baik dan semakin baik.
Sementara itu, yang sesat berkesempatan kembali ke jalan yang benar dan yang zigzag menjadi istiqamah dengan kebenaran.
Mereka semua memerlukan bimbingan dari para mujahid dakwah.
Kata ‘mujahid’ berasal dari kata ‘jaahada-yujaahidu-mujaahadatan’. Artinya, seseorang yang berjuang di jalan Allah serta mencurahkan seluruh kemampuannya di jalan Allah.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Selain itu, ia memiliki cita-cita tinggi untuk menegakan kebenaran, baik di lingkungannya, keluarganya, maupun masyarakatnya secara luas.
Sementara itu, kata ‘dakwah’ berasal dari kata ‘da’a-yad’u-da, da’watan’. Artinya, ajakan, seruan , undangan, dan panggilan. Yang dimaksudkan adalah seruan kepada Allah dan ajaran-Nya.
Dengan demikian mujahid dakwah adalah orang yang memiliki kesiapan untuk memikul tugas menyampaikan risalah Islamiyah kepada manusia dan bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.
Mujahid dakwah menunaikan tugasnya dengan memberikan bimbingan dan tarbiyah.
Sekaligus juga menjadi pemimpin mereka dalam menangani persoalan-persoalan yang ada.
Karekter Pejuang Islam (1)
Baca juga: Cerita Bereferensi Rabbani Bentuk Karakter Anak Muslim
Tugas yang diamanahkan kepadanya berat. Semestinya seorang mujahid dakwah menghiasi diri dengan keteladanan. Ia harus menjadi orang yang terdepan dalam amal-amal Islam.
Ia harus menjadi role model yang islami, yang dapat dilihat langsung oleh masyarakat. Menjadi teladan, baik secara lisan maupun perbuatan.
Dakwah yang hanya fokus pada ucapan belaka sangatlah lemah. Ia tidak memberikan keteladanan dan karenanya tidak akan memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan.
Dalam hal ini, seorang mujahid dakwah hendaklah takut dengan kemurkaan Allah yang tertuju pada mereka yang hanya pandai berkata-kata, tapi tidak memberikan keteladanan nyata. Firman Allah Ta’ala:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff: 2-3).[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah