BANYAK orang yang teperdaya, tapi tidak merasa diperdaya. “Aku dengar ada orangtua yang anak-anaknya enggak mau datang atau melihat, dan kemudian hadir sebagai ahli waris …”.
Al-Quran dalam surat Lukman ayat 33 memperingatkan, ‘Maka janganlah
sekali-kali kehidupan dunia memperdayakanmu”.
Banyak orang yang teperdaya, tapi tidak merasa diperdaya.
Ilustrasi yang dikutip dari buku “Refor-
masi Sufistik” karangan Jalaluddin Rakhmat, mungkin tepat menggambarkan
orang yang demikian itu.
baca juga: Hari Terakhir, SMA JISc Laksanakan MPLS Mabit Bersama Mam Fifi
Banyak Orang yang Teperdaya
“Pada suatu hari Juha berangkat ke pasar mengendarai keledainya. Sesam-
painya di pasar, ditambatkannya keledainya itu dengan seutas tali. Tanpa ia ketahui, di belakangnya ada dua orang pencuri.
Begitu Juha masuk ke pasar, salah
seorang di antara mereka mengambil keledainya dan mengikatkan talinya ke leher temannya.
Mendapatkan keledainya hilang, tentu saja Juha panik. Apalagi dilihatnya ada orang yang tidak dikenalnya terikat tali keledainya.
“Siapa Anda?” tanya Juha.
Orang itu dengan wajah sedih dan malu berkata,
“Saya ini adalah keledai yang Bapak miliki. Dahulu saya durhaka terhadap orang tua. Saya diubah Tuhan meniadi keledai. Hari ini rupanya orang tua saya telah memaafkan saya. Dan, Tuhan mengembalikan saya kepada bentuk semula.”
Juha jatuh iba. la melepaskan orang itu. Sambil memberi uang untuk bekal pulang, ia memberi nasihat,
“Jadikan kehidupan yang lalu sebagai pelajaran berharga. Jangan sekali-
kali menyakiti hati orang tua!”
Keesokan harinya Juha ke pasar lagi. la terkejut, seorang tak dikenalnya sedang
menawarkan keledainya.
Juha, yang telah memiliki keledai itu bertahun-tahun, tentu saja mengenalnya dengan baik. Segera ia mendekati keledainya.
la berbisik di telinganya, “Sudah kuperingatkan kamu jangan durhaka kepada orang tua. Baru satu hari aku bebaskan kamu sudah melakukan dosa yang sama. Sekarang rasakan saja hukuman kamu!”
Juha pergi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.”
“Wahai manusia! Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi ia hidup bersuka ria. Aku heran pada orang yang yakin adanya alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai. (Hadits Qudsi)
Dikutip dari: buku Renungan Qalbu.
(aku tukang kutip, kutip ilmu).
Salam, Nemi – Fie.
Happy Birthday Sagara, my cumi (cucu umi).
Selamat hari ke-10.