HARI ini kita harus menjadi Asiyah.
Hari ini, saat kita menyaksikan para pembunuh dan orang gila memerintah tanah kita, kita harus menjadi Asiyah.
Kita harus menjadi orang tua yang membesarkan anak-anak kita untuk menyadari ketidakadilan di sekitar mereka.
Kita harus mengajarkan kepada mereka bahwa keistimewaan yang kita nikmati adalah sebuah tanggung jawab untuk berbuat lebih banyak, untuk melawan kengerian di sekitar kita, untuk mengabdikan diri kita untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, untuk menentang firaun-firaun bangsa kita.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kita harus bertekad melakukan segala sesuatu yang mungkin, bahkan yang mustahil demi Keadilan Ilahi.
Orang-orang seperti Asiyah adalah orang-orang yang akan membangkitkan orang-orang seperti Musa.
Maka hendaklah kita hidup seperti Asiyah, agar kita dapat mati seperti Asiyah, dengan keyakinan teguh pada apa yang kita yakini, dengan cinta kepada Sang Pencipta yang berkobar kuat di dalam hati kita, sehingga tak ada ketidakadilan manusia yang dapat mematahkan kita.
Baca juga: Dari Asiyah Kita Belajar
Hari Ini Kita Harus Menjadi Asiyah
Mengetahui bahwa bahkan ketika kami meninggal dunia, warisan iman, keadilan, dan revolusi kami akan tetap hidup pada anak-anak kami dan cucu-cucu kami.
Asiyah lah yang mengajari kita, sebagaimana ia mengajari Musa arti keberanian dan keyakinan, dalam kehidupannya bahkan dalam kematiannya.
Dia dibunuh oleh Firaun karena keimanannya kepada Allah, Allah mengangkat derajatnya di antara seluruh umat manusia dan mengabadikan doa terakhirnya di dalam Al-Quran:
Dan Allah menjadikan perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, yaitu istri Fir’aun, ketika dia berdoa: “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu di surga, dan peliharalah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan peliharalah aku dari kaum yang zalim.” (QS. At-Tahrim:11).
Sumber: aboutislam
[Sdz]