BAHASA asing sangat penting dalam mempersiapkan Specified Skill Worker, yaitu tenaga kerja dengan skill profesional di luar negeri.
Baru-baru ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Program Pendidikan Pelatihan Persiapan Kerja yang dapat diikuti oleh siswa semester akhir Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun mahasiswa.
NGC (Nastya Global Corporation) Education Center berkembang menjadi lembaga penyedia pelatihan dan pembelajaran lima bahasa asing menggandeng sejumlah institusi pendidikan di Makassar.
Pada Rabu (22/05/2024), Direktur NGC Education Center R. Nastya Sekarhayu, S.Pd., M.Pd. dan tim mengadakan pertemuan dengan Institut Teknologi Tri Tunas Nasional Makassar.
“Selaras dengan program jurusan yang ada di kampus unggul ini, diharapkan bisa terselenggara pendidikan bahasa asing guna persiapan kerja di salah satu negara tujuan,” ujar Nastya.
Dari lima bahasa asing yang ditawarkan, yaitu Inggris, Mandarin, Jepang, Jerman, dan Korea, kampus Institut Teknologi Tri Tunas Nasional terfokus dengan kerja sama pendidikan dan pelatihan untuk tujuan negara Jepang.
Lebih lanjut, Nastya mengatakan bahwa persaingan tenaga kerja profesional dengan skill di Jepang tidak lagi hanya terbatas orang Indonesia.
“Namun juga tetangga dekat dari Vietnam, Filipina, dan negara lain yang juga mengerti peluang bekerja sambil menimba ilmu dan pengalaman di negeri Sakura tersebut,” jelas Nastya.
baca juga: Kisah Sukses Frista Yulfannisa, Anak Pekerja Laundry yang Berkarir di Perusahaan IT Ternama
Pentingnya Bahasa Asing untuk Persiapan Specified Skill Worker di Luar Negeri
Bak gayung bersambut, Rektor ITEKES Tri Tunas Nasional, Basri, S.KM., M. Kes., Ph.D. yang merupakan lulusan pendidikan doktoral di Jepang sangat mendukung para mahasiswa agar memiliki kemampuan bersaing secara global.
“Hal ini membuat ITEKES Tri Tunas Nasional dengan sangat yakin mengadakan kerja sama dalam pengadaan pelatihan dan pendidikan persiapan bekerja dengan skill atau Specified Skill Worker maupun ryuugakusei atau pendidikan lanjut untuk strata dua dengan NGC Education Center,” kata Basri.
Basri juga menambahkan, bahwa tidak hanya alumni yang berkesempatan mengikuti program tersebut.
“Akan tetapi, mahasiswa akhir yang sudah lengkap SKS yang ditempuh juga bisa mengikuti program yang diagendakan dilaksanakan selama empat bulan dalam satu angkatan ini,” tambahnya.
Ia berharap agar mahasiswa dapat langsung bekerja di Jepang usai wisuda.
“Diharapkan agar ketika mahasiswa selesai melaksanakan proses wisuda dapat menjalankan proses aplikasi lamaran pekerjaan di Jepang dan melaksanakan keberangkatan,” ungkap Basri.
Berdasarkan pengalamannya berkuliah di Jepang, Basri juga menginginkan agar para peserta dapat menjadi SDM yang unggul setelah mengikuti program tersebut.
“Sesuai dengan visi misi untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, para peserta yang selesai bekerja ataupun kuliah di Jepang kembali membawa pengalaman dan bisa mengembangkan Makassar lebih maju ke depannya,” tutup Basri.[ind]