PERANG pemikiran atau disebut ghazwul Fikri. Gleed Stones mantan Perdana Menteri Inggris ke-4 pernah berkata di hadapan Parlemen Inggris pada tahun 1886 M.
Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam ini bertengger Al-Qur’an.
Selama ada Al-Quran ini, maka tidak akan ada perdamaian di dunia.
Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Quran di hati-hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka.
Minuman keras dan musik lebih menghancurkan ummat Muhammad daripada seribu meriam.
Oleh karena itu, tanamkanlah dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pernyataan Gleed Stones di atas sebagai upaya penghancuran umat Islam melalui metode lain yang disebut ghazwul fikri (perang pemikiran dan budaya).
Setelah sebelumnya dilakukan ghazwul ‘askari (perang fisik dan senjata). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam At-Taubah ayat 32:
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ ٣٢
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut (ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, justru hendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.
Baca juga: Doa Sebagai Kebiasaan Produktif
Perang Pemikiran, Upaya Memadamkan Cahaya Islam
Allah juga berfirman dalam As-Shaff ayat 7-8:
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعٰىٓ اِلَى الْاِسْلَامِۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ٧
يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْۗ وَاللّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ ٨
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, padahal dia diseru kepada (agama) Islam? Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut mereka, sedangkan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.
Tujuan utama mereka memadamkan cahaya Allah agar umat menjauh dari Islam, agar Islam tidak tersebar luas.
Kemudian hingga kaum muslimin keluar dari Islam dengan mengikuti budaya atau agama mereka.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]