SEORANG remaja laki-laki asal Inggris meninggal dunia usia mengikuti tren Tik Tok bernama chroming challenge di rumah temannya. Ia sempat mengalami henti jantung setelah menghirup bahan kimia beracun dari produk rumah tangga.
Dikutip dari Mommies Daily, chroming challenge pernah menjadi tren yang viral beberapa tahun lalu dan kini kembali viral.
Tren chroming ini melibatkan zat beracun yang ada di sekitar kita, seperti kaleng aerosol, penghapus cat kuku, pelarut cat, hairspray, lem bensin, dan sebagainya agar mendapatkan sensasi mabuk tanpa minum alkohol.
Sayangnya, tren ini justru diikuti oleh anak-anak di bawah umur hingga memakan korban jiwa.
Baca Juga: Benarkah Remaja Adalah Masa Nakal-Nakalnya?
Tren Tik Tok Memakan Korban, Remaja 11 Tahun Meninggal Usai Mengikuti Chroming Challenge
“Dia meninggal seketika setelah menginap di rumah temannya. Anak-anak lelaki tersebut telah mencoba tren ‘chroming’ di TikTok,” kata nenek anak laki-laki tersebut, Tina Burns, kepada The London Times.
Bahaya yang ditimbulkan dari chroming challenge berupa kerusakan otak yang serius, mati lemas, serangan jantung, dan masih banyak lagi.
Hanya dengan satu kali hentakan chroming challenge dapat membuat seseorang kehilangan nyawanya.
Sedangkan efek jangka panjang dari menghirup zat beracun adalah hilang ingatan, penurunan IQ secara drastis, sulit berkonsentrasi, dan gangguan belajar, dikutip dari sebuah penelitian tahun 2018 dalam Journal of Drug and Research.
Bukan pertama kalinya, tren chroming challenge juga pernah memakan korban jiwa di Melbourne, Australia. Remaja berusia 13 tahun dikabarkan tewas setelah menghirup deodorant spray di rumah temannya dan harus menjalani perawatan penuh akibat serangan jantung sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Sebagian orangtua tentu khawatir dengan perkembangan media sosial saat ini. Maka sebaiknya mereka mulai lebih waspada dan memantau aktivitas media sosial anak, dan rutin menerapkan dialog dua arah dengan anak tentangan tantangan-tantangan yang anak hadapi di dunia maya.
[Ln]