• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 10 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Ustazah

Utamakan Melihat Aib Diri

Februari 25, 2021
in Ustazah
Utamakan Melihat Aib Diri

Foto: Pixabay

85
SHARES
657
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com –
Serial Cahaya Di Langit Jiwa (7)

UTAMAKAN MELIHAT AIB DIRI

Oleh: Ustazah Wiwi Wirianingsih

Inilah diantara cahaya yang menerangi perilaku seorang penyeru kebaikan, lebih banyak memperhatikan aib (kekurangan) diri daripada sibuk melihat kekurangan orang lain.

Seorang Ulama dari Bashrah, As-Sarri As-Saqathi mengatakan,

ان في النفس لشغلا عن الناس

_”Sesungguhnya pada diri ada kesibukan yang seharusnya membuat orang tak mau memikirkan keburukan orang lain.”_

Selanjutnya ia mengatakan,
_”Aku tidak pernah melihat hal yang lebih menghilangkan amal baik, lebih merusak hati, dan cinta kekuasaan selain daripada pengetahuan seseorang yang kurang terhadap kekurangan diri, sementara ia sibuk memandang kekurangan orang lain.”_

Sebab-sebab suka mencela orang lain:

1. Sikap membela diri dengan menganggap kritik orang lain sebagai serangan.

2. Lalai _(ghaflah)_ dari mengingat Allah.

3. Menyembunyikan kebaikan orang lain.

An-Nassabah Al-Bakri menyampaikan, “Apakah musuh _muru’ah_ (akhlak mulia)? Apabila melihat kebaikan, mereka menyembunyikannya. Namun apabila melihat kekurangan saudaranya, mereka menyebarluaskannya.”

Obat penyakit hati ini adalah:

1. _Muraqabatillah_ (mengawasi kehadiran Allah yang Maha Dekat dengan diri).

2. Mengetahui tentang kekurangan dirinya.

3. Taubat kepada Allah seraya diam dari aib saudaranya.

4. Menasehati saudaranya karena Allah secara diam-diam.

5. Ia berdo’a kepada Allah untuk saudaranya dengan merendahkan dirinya.

Mereka yang mengamalkan, _biidznillah_ sempurnalah cahaya ketujuh ini. Hati yang sehat, jiwa yang tenang, dan pikiran yang jernih akan memudahkan kerja-kerja dakwah lebih maksimal. Karena darinya akan terbangun jembatan yang menghubungkan persaudaraan menuju barisan yang kokoh.

Wallahu a’lam bisshawwab

@Wirianingsih
#RenunganUntukParaDa’i
—–
Disarikan dari _Al-‘Awaiq,_ M Ahmad Ar-Rasyid.

Ditulis di akun Facebook Ustazah Wiwi Wirianingsih pada 5 Maret 2018 pukul 20.00

Previous Post

Sawah Solok, Wisata Edukasi Pertanian di Kota Solok

Next Post

Muslim Bikers Indonesia Gelar Touring Makkah-Madinah Gunakan Moge

Next Post

Muslim Bikers Indonesia Gelar Touring Makkah-Madinah Gunakan Moge

Cek Kesehatan Gratis Meriahkan HUT ke-159 Kabupaten Sidoarjo

Hijup Akuisisi E-Commerce London, Haute Elan

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga