TIDAK semua ilmu baik bagi seseorang untuk mempelajarinya. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menyebutkan, setidaknya ada tiga ilmu yang tercela sehingga seseorang harus menghindarinya.
Pertama, Ilmu yang berdampak pada kesengsaraan atau kerugian orang lain
Seperti ilmu yang berkaitan dengan perdukunan, sihir serta segala yang serupa.
Banyak seseorang yang datang ke tukang sihir karena dendam kepada orang lain sehingga ia meminta tukang sihir tersebut mencelakakannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah menjadi korban dari ilmu sihir hingga beliau sempat jatuh sakit.
Baca Juga: Manfaatkan Saung Ilmu, Warga Desa Tanahbaru Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Tidak Semua Ilmu Baik, Ini 3 Ilmu yang Tercela
Kedua, Ilmu yang menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan bagi diri sendiri
Pada jenis kedua ini, Imam Al-Ghazali memberi contoh dengan ilmu perbintangan, saat ini masyarakat lebih mengenalnya dengan ilmu tentang zodiak.
Ilmu ini dikategorikan tercela karena berhubungan dengan aktivitas meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa datang. Dimana sebagian dari tandanya adalah, bahwa kejadian-kejadian pada masa mendatang ditunjukkan oleh sebab-sebab yang terjadi sekarang.
Karena itu, ilmu tentang meramalkan sesuatu ini dapat didefinisikan sebagai usaha untuk mengetahui sebab-sebab hukum dan perintah Allah subhanahu wa ta’ala yang terkait dengan ciptaan-Nya pada masa yang belum diketahui.
Seseorang yang mempelajari zodiak menanamkan ke dalam pikiran mereka bahwa bintang-bintang yang memengaruhi berbagai kejadian yang akan mereka alami. Padahal ilmu tentang zodiak ini semata-mata hanya perkiraan.
Ketiga, Ilmu yang tidak bermanfaat
Misalnya, seseorang mempelajari ilmu yang sama sekali tidak bermanfaat untuk kehidupannya sedangkan ia belum memiliki ilmu yang justru dibutuhkan dan cukup penting untuk segera dipahami.
Atau mempelajari cabang-cabang suatu ilmu sebelum mempelajari ilmu yang pokok.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak didengar (tidak dikabulkan).”
[Ln]