ChanelMuslim.com – Mutu guru merupakan ujung tombak bagi keberhasilan anak didik salah satunya melalui budaya menulis.
Kementerian Agama melalui Direktotat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah terus melakukan penguatan budaya menulis bagi guru Raudlotul Atfal (RA).
Direktur GTK Madrasah, Suyitno mengatakan, bahwa salah satu upaya meningkatkan mutu guru RA adalah dengan menulis karya ilmiah.
“Mari menulis KTI (karya Tulis ilmiah). Jadikanlah menulis sebagai sebuah kebutuhan, terlebih menulis karya ilmiah,” ujar Suyitno saat memberikan arahan dalam Workshop Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru RA di Bekasi, Kamis (13/12) dikutip laman kemenag.go.id.
Lebih lanjut Suyitno mengatakan bahwa menulis, jangan hanya menunggu untuk kegiatan dilaksanakan.
"Menulis bisa dimulai dari kegiatan sharing ide, berbagi pengalaman. Dengan menulis bisa membuat jejaring atau networking,” sambung Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.
Menurut Suyitno, tidak sedikit gugu-guru RA kesulitan dan tidak dapat naik pangkat.
Menurutnya, hal tersebut terkait dengan karya tulis ilmiah yang harus dibuat guru sebagai syarat penilaian kenaikan pangkat dari IVa ke IVb.
Oleh sebab itu, lanjut Suyitno, kegiatan yang mengarah pada pengembangan potensi guru dan peningkatan mutu, seperti halnya menulis karya ilmiah merupakan kegiatan penting dan harus terus dijalankan.
“Kegiatan ini insya Allah bermanfaat dalam peningkatan mutu guru agar semakin meningkat terutama untuk menumbuhkan semangat menulis,” pungkas Suyitno.
Suyitno mengajak para guru menulis dan menulis, tidak hanya berbicara, no action talk only.
"Mari kita ubah dengan tradisi menulis. Katakan dengan tulisan, dengan bahasa tulisan yang sesuai dengan rambu-rambu dalam bahasa tulisan,” ajak Suyitno.
Sementara itu Kasubdit Bina GTK RA Nanang Fatchurrohman, berharap Workshop Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru RA ini dapat menumbuhkan budaya literasi.
“Para guru RA diharapkan mampu membaca lingkungannya dan mampu mengaktualisasikan dalam tulisan/karya pendidikan berkualitas menjadi kebutuhan penting di era global yg kompetitif,” tutup Nanang.
Sukses untuk guru-guru Indonesia. (jwt/kemenag)