TERAPI maaf dan ikhlas dalam berbagai masalah kehidupan berikut ini disampaikan oleh Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W.
1. Anak yang bermasalah baik fisik atau non fisik.
Coba cek ibunya saat hamil dulu. Apakah penuh dengan emosi negatif misalnya sering marah, sering kecewa, sedih terus-terusan, khawatir berlebihan atau tidak menghendaki janin yang ada dalam kandungannya.
Jika iya, maka ingat kembali memori itu hingga muncul emosi negatifnya.
Saat ibu hamil ingat kembali bagaimana ibu sedih, kepada siapa ibu jengkel, peristiwa apa yang membuat ibu marah. Selama membayangkan katakan:
Ya Allah, Ampuni aku. Aku ridho, ikhlas dan menerima takdir-Mu.
Bunda sayang kamu, Nak. Maafkan Bunda. Terima kasih.
Kombinasikan dengan istighfar sampai lega.
2. Anak memiliki alergi dingin.
Pertama, netralkan emosi negatif pada diri orang tua.
“Insya Allah, atas kehendak Allah mulai saat ini dan seterusnya dalam cuaca yang dingin, anakku tetap sehat, senang dan baik-baik saja.”
Terapi kepada anaknya dengan mensugesti anaknya. Sugesti ini dilakukan berulang-ulang.
“Nak, atas izin Allah mulai saat ini kalau cuaca lagi dingin kamu baik-baik saja, kamu tetap sehat dan bahagia”
Kalau orang tua sedih dan khawatir dengan kondisi anak yang alergi dingin, maka katakan:
“Ya Allah, Ampuni aku mungkin karena dosaku anakku jadi alergi dingin.
Tapi Aku ridho, ikhlas dan menerima takdir-Mu. Bunda sayang kamu, Nak. Maafkan Bunda. Terima kasih”
3. Orang Tua (Ibu) sedang depresi berat.
“Ya Allah, meskipun ibu saya saat ini sedang depresi berat saya memilih untuk ikhlas, saya ridho dengan takdir-Mu, saya pasrahkan ketenangan hati saya dan kesembuhan ibu saya kepada-Mu.”
“Ya Allah, Ampuni aku mungkin karena dosaku, Engkau mengujiku dengan kondisi ibuku yang depresi berat
Ya Allah, Aku ridho, ikhlas dan menerima takdir-Mu.
Aku sayang, ibu. Maafkan aku, ibu. Terima kasih.”
Terapi Maaf dan Ikhlas dalam Berbagai Masalah Kehidupan
4. Kecewa karena gagal masuk CPNS.
“Ya Allah meskipun aku gagal berkali-kali masuk CPNS, aku memilih untuk ikhlas dengan masa laluku, aku ridho atas takdir-Mu, aku pasrahkan ketenangan hatiku kepada-Mu, Aku yakin ketetapan-Mu adalah yang terbaik.
Ya Allah, ampuni aku mungkin karena dosaku, Engkau mengujiku dengan beberapa kali gagal masuk CPNS
Ya Allah, Aku ridho, Aku ikhlas dan menerima takdir-Mu.
Aku sayang Engkau ya Allah. Maafkan aku. Terima kasih”
5. Setiap kita mengalami/melihat kejadian yang membuat diri kita tidak nyaman maka katakan:
“Ya Allah meskipun saya tadi dimarahi, saya ikhlaskan kejadian tadi, saya terima takdir-Mu, semua sudah menjadi kehendak-Mu, saya pasrahkan ketenangan hati saya kepada-Mu dan saya maafkan dia.”
Ya Allah, Ampuni aku mungkin karena dosaku, Engkau mengujiku dengan dimarahi oleh atasanku.
Tapi Aku ridho, Aku ikhlas dan menerima takdir-Mu. Aku sayang Engkau ya Allah. Aku sudah memaafkan atasanku. Terima kasih.”
Baca Juga: Menulis Narasi Bisa jadi Terapi Atasi Emosi
6. Saat kesal membaca status kesuksesan orang lain.
“Ya Allah meskipun saya kesal sekali membaca status teman yang sudah sukses tapi saya memilih untuk ikhlas,
saya terima perasaan kesal saya, semua sudah menjadi takdir-Mu, saya pasrahkan ketenangan hati dan kesuksesan saya kepada-Mu.
“Ya Allah, Ampuni aku. Aku ridho, ikhlas dan menerima takdir-Mu. Aku sayang Engkau ya Allah
Maafkan aku. Terima kasih.”
7. Kesal saat gagal terus memasang gas pada kompor.
“Ya Allah meskipun saya sudah berusaha memasang gas berkali-kali tidak juga bisa, saya memilih untuk menerima kejadian ini,
saya ikhlas dan ridho atas takdir-Mu ini, saya pasrahkan ketenangan hati saya kepada-Mu.”
8. Trauma bertemu dokter sejak kecil.
“Ya Allah meskipun saya masih saja takut kalau ketemu dokter, saya memilih untuk menerimanya, saya ikhlas atas takdir-Mu, saya ridho atas kehendak-Mu, saya pasrahkan ketenangan dan keberanian saya kepada-Mu.”
9. Trauma dengan jarum suntik.
“Ya Allah meskipun saya masih saja takut dengan jarum suntik, saya memilih untuk menerimanya, saya ikhlas atas takdir-Mu, saya ridho atas kehendak-Mu, saya pasrahkan ketenangan dan keberanian saya kepada-Mu.”
10. Jengkel dengan istri.
“Ya Allah meskipun saya masih kesel dengan istri yang suka marah-marah, saya memilih untuk menerimanya, saya ridho atas takdir-Mu, saya pasrahkan ketenangan hati saya dan perubahan tabiat istri saya kepada-Mu.
“Ya Allah, Ampuni aku. Aku ridho, ikhlas dan menerima takdir-Mu. Aku sayang istriku.
Aku sudah memaafkan dan meridhoinya. Ampuni istriku ya Allah, maafkan dia, ridhoi dia. Terima kasih.”
11. Trauma masa lalu kepada Ayah.
“Ya Allah meskipun aku masih marah dengan kelakuan ayahku dulu, tapi aku memilih untuk ikhlas, aku terima, aku ridho akan takdir-Mu, aku pasrahkan ketenangan hati saya kepada-Mu, aku sudah memaafkan ayahku.
12. Benci kepada suami yang suka berbohong.
“Ya Allah meskipun aku benci sekali dengan suamiku yang suka berbohong, tapi aku memilih untuk ikhlas, aku terima kelakuannya, aku ridho dengan takdir-Mu,
aku pasrahkan ketenangan hatiku dan perubahan suamiku kepadaMu, aku sudah maafkannya.
“Ya Allah, Ampuni aku. Aku ridho, ikhlas dan menerima takdir-Mu. Aku sayang suamiku.
Aku sudah memaafkannya. Ampuni dan maafkan suamiku, ya Allah. Terima kasih.”
13. Kesal dengan tetangga.
“Ya Allah meskipun tetanggaku sering membuatku kesal, aku terima kondisi ini ya Allah, aku ikhlas dan ridho akan takdir-Mu, aku pasrahkan ketenangan hatiku kepada-Mu, aku sudah memaafkannya.
14. Terapi bagi Bipolar.
“Ya Allah meskipun saya saat ini didiagnosa sakit bipolar tetapi saya ridho menerimanya. Saya ikhlas menerima takdir-Mu. Saya serahkan kesembuhan saya kepada-Mu.
Mulai saat ini dan seterusnya saya memilih untuk hidup tenang dan bahagia.
Maafkan aku ya Allah, mungkin karena aku banyak dosa, Engkau mengingatkanku dengan sakit ini.
Tapi Aku Ikhlas ya Allah, Aku Ridho, Aku terima kejadian yang menimpaku ini.
Aku sayang Engkau Ya Allah. Aku mencintaiMu ya Allah. Maafkan Aku. Terima kasih.
Jika kita mengalami rasa sedih berlebihan maka camkan ini baik-baik, jangan izinkan diri kita untuk sedih. Karena kesedihan berlebihan dan kesedihan berkepanjangan itu proyeknya setan.
15. Mau menulis tesis tetapi belum dapat ide.
Yang pertama dan utama adalah minta kepada Allah. Allah lah sumber solusinya. Jadi yang pertama bukan minta ke makhluknya tetapi minta kepada Allah.
Setelah berdoa minta kepada Allah baru berusaha lagi dengan banyak membaca atau minta masukan orang lain. Kesulitan apapun mintanya sama Allah dulu sebelum minta kepada makhluk.
Kesulitan utang, kesulitan biaya sekolah dll minta sama Allah dulu. Dan hanya orang yang dekat dengan Allah saja yang selalu ingat Allah di kala sulit.
Orang yang jauh dari Allah akan kesulitan mengingat Allah yang diingat adalah makhluknya. Ia lupa yang mampu menyelesaikan masalahnya itu Allah bukan makhluknya.[ind]