ChanelMuslim.com – Gamal Albinsaid dan sampah untuk bayar berobat. Ketika sakit, entah itu diri sendiri, anak, suami atau keluarga tentu yang terpikir pertama kali adalah pergi ke dokter untuk mengetahui penyakit dan meminta obat.
Tetapi, kadang ada sebagian dari kita ketika sakit sebisa mungkin bertahan dan mencoba cara-cara pengobatan tradisional ataupun dengan obat-obat yang dijual di warung/toko karena jika pergi ke dokter harus memiliki biaya yang tidak sedikit.
Mungkin pemerintah telah memfasilitasi agar masyarakat tak mampu mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit atau puskesmas dengan BPJS dan kartu sehat.
Akan tetapi, menarik yang dilakukan oleh Gamal Albinsaid, seorang dokter muda yang peduli bukan hanya pada masyarakat tidak mampu, tetapi juga pada lingkungan dan kesehatan secara holistik.
Awal tahun 2014, ia membuat program asuransi sampah. Masyarakat cukup membayar premi asuransi untuk pelayanan kesehatan dengan sampah rumah mereka sendiri.
Asuransi Sampah merupakan asuransi kesehatan mikro berbasis kerakyatan dengan sampah sebagai sumber pendanaan utama pelayanan kesehatan masyarakat.
Warga cukup menyerahkan sampahnya kepada Klinik Asuransi Sampah senilai Rp10.000 rupiah setiap bulan dan bisa menikmati berbagai fasilitas kesehatan.
Metode Takakura dan daur ulang menjadi metode yang digunakan dalam sistem ini. Sampah diolah menjadi ‘Dana Sehat’ dan digunakan untuk pelayanan kesehatan secara holistik, yaitu promotif (meningkatkan kesehatan), preventif (mencegah sakit), kuratif (mengobati sakit), dan rehabilitatif (rehabilitasi yang sembuh).
Sehingga walaupun tidak sakit, masyarakat tidak akan rugi, karena mendapatkan berbagai program peningkatan kesehatan.
Baca Juga: Raih Penghargaan Pahlawan Lingkungan, Gamal Albinsaid Diundang ke Istana Buckingham
Gamal Albinsaid dan Sampah untuk Bayar Berobat
Gagasan ini datang karena Gamal prihatin ketika membaca suatu berita yang membuatnya terharu.
Bagaimana tidak, ia menyaksikan sebuah berita dimana seorang gadis kecil meninggal di atas gerobak ayahnya yang seorang pemulung.
Ia tidak mampu berobat lantaran penghasilannya ayahnya yang hanya 10 ribu rupiah per harinya. Akhirnya, muncul ide untuk mengumpulkan sampah yang hasilnya nanti dapat digunakan untuk berobat.
Ia pun mengajak warga setempat untuk mensosialisasikan program klinik sampah ini.
Gamal Albinsaid, seorang dokter muda yang merupakan alumni Universitas Brawijaya Fakultas Kedokteran ini lahir di Malang 25 tahun lalu. Ia berhasil meraih berbagai penghargaan dalam bidang kesehatan.
Pada awal tahun, tepatnya 31 Januari 2014, Gamal berhasil meraih penghargaan dari Kerajaan Inggris karena program yang dirintisnya.
Dokter muda ini meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014.
Penghargaan tersebut diselenggarakan oleh Unilever dan Cambridge University dan merupakan kehormatan dan Pangeran Charles kepada entrepreneur muda yang peduli pada sumberdaya yang berkelanjutan.
Jika kebanyakan dokter meneruskan sistem yang telah terbentuk dengan bekerja pada rumah sakit dan mendulang penghasilan, bahkan ada yang demi mengumpulkan harta rela mengkhianati kode etik sebagai dokter dan melakukan malpraktik.
Maka terobosan, inovasi dan ketulusan seperti dr. Gamal Abinsaid sangat bermanfaat dan menginspirasi baik dokter maupun profesi lain untuk terus berbuat, beramal dan menebar manfaat. [wn/ind/ensiklopediaindonesia.com]