BAYI rewel biasanya adalah responnya atas rasa lapar, sakit, mengantuk, popok yang kotor. Namun, ada satu masa bayi rewel bukan karena alasan-alasan tersebut namun merupakan bagian dari perkembangannya, disebut dengan Wonder Weeks.
Dilansir dari Today’s Parent Konsep The Wonder Weeks dikembangkan oleh pasangan suami istri Belanda, Frans Plooij dan Hetty van de Rijt, 40 tahun lalu.
Mereka menerbitkan The Wonder Weeks pada tahun 1992, dan dalam buku tersebut mereka menggambarkan bagaimana bayi melewati fase perkembangan mental, atau “lompatan mental”, yang membantu mereka membangun kesadaran akan dunia di sekitar mereka.
Baca Juga: Doa Menghadapi Anak yang Rewel
Mengenal Wonder Weeks yang Menjadi Penyebab Bayi Rewel
Berbeda dengan growth spurt yang merupakan tanda-tanda yang adanya peningkatan pertumbuhan bayi secara fisik, sementara wonder week merupakan fase yang menunjukkan tumbuh kembang bayi secara mental.
Pada tahap-tahap wonder weeks ini sering menyebabkan si kecil mundur dan mengalami frustrasi karena semuanya begitu aneh dan baru di dunia mereka, mereka bisa menjadi mudah tersinggung, cemas dan sengsara.
Dikutip dari Hai Bunda, Wonder weeks secara umum terjadi pada minggu ke-5, 8, 12, 17, 26, 36, 44 dan 53.
Tanda-tanda bayi mengalami wonder weeks, meliputi 3C, yaitu Cranky, Clingy, dan Crying yang merupakan masa di mana ia membuat lompatan besar dalam perkembangan mentalnya.
Pengalaman baru yang dialaminya membuat bayi akan lebih mudah rewel (cranky), dan akan lebih lengket kepada ibunya (clingy) selama fase ini. Tak jarang, bayi lebih sering menangis (crying) dari biasanya dan terkadang tanpa sebab.
Sama halnya dalam mengatasi growth spurt, ada baiknya Bunda menenangkan bayi dengan cara seperti menggendongnya hingga tenang, dan membaringkannya di ranjang sembari mengusap-usap punggungnya.
Hal ini menandakan bahwa Bunda selalu berada di dekatnya dan meminimalisir wonder week pada bayi untuk beberapa saat. [Ln]