RHOMA Irama, yang sering dijuluki dengan Raja Dangdut, mengatakan bahwa saat ini terjadi pergerseran musik dangdut dari pakem aslinya, dangdut kini cenderung erotik dan mempertontonkan aurat. Padahal dahulu dangdut terkesan sopan dan Islami.
“Saat ini ada juga dangdut yang keluar dari pakemnya seperti erotism, itu di dangdut (aslinya) gak ada erotism, buka-buka aurat dahulu gak ada. Dangdut dahulu terkesan polite dan islami,” ungkap Rhoma Irama saat diundang dalam Channel Youtube Daniel Mananta Network.
Sebagaimana yang telah kita kenal, Rhoma Irama merupakan penyanyi yang pertama kali mempopulerkan istilah dangdut dari lagunya berjudul Terajana.
Baca Juga: Pencipta Lagu “Kopi Dangdut” pun Gugat Timses Ahok-Djarot
Rhoma Irama: Dangdut Dahulu Terkesan Sopan dan Islami
Ia mengatakan bahwa dahulu musik-musik bergenre dangdut disebut dengat orkes melayu. Namun, orkes melayu sering menjadi bahan cemoohan para elit musik di tanah air.
Di samping itu, serangan musik rock dari barat atau diistilahkan dengan rock fever yang dibintangi oleh Red Zeppelin dan Deep Purple pada tahun 1970, juga mengilhami Rhoma Irama untuk melakukan revolusi musik orkes melayu agar tidak punah.
Adanya pergeseran nilai-nilai yang ada di musik dangdut menggerakkan Rhoma Irama mendirikan organisasi orkes melayu bernama Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) yang memiliki semboyan “Bermusik dan Menghibur dengan Akhlak Mulia”.
Rhoma saat itu berharap bahwa dangdut menjadi pagar budaya dari penetrasi kultural yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia, termasuk pada sila pertama dan kedua dari Pancasila.
Bagi Rhoma, musik tidak hanya untuk bersenang-senang namun juga memiliki tanggung jawab kepada Allah dan manusia.
Kekuatan musik dapat merubah karakter seseorang. Ini terbukti dari lagu-lagunya yang ia ciptakan banyak menyadarkan kehidupan para penikmat musiknya. [Ln]