SAHABAT ChanelMuslim, modus penipuan catfishing ini kerap terjadi di media sosial dan sayangnya, kebanyakan korbannya adalah perempuan.
Tahukah kamu, Sahabat, mudahnya pembuatan akun media sosial saat ini menjadi celah bagi berbagai bentuk kejahatan di ranah digital, contohnya, catfishing.
Catfishing adalah pemalsuan identitas untuk memikat orang lain secara online yang biasanya berkedok romantisme.
Bahayanya, beberapa pelaku catfishing bahkan menjebak atau melecehkan korban-korbannya, lho.
Dikutip dari akun @kemenpppa ((14/10/2022), berikut penjelasan mengenai modus penipuan ini dan apa saja bahayanya.
Baca Juga: Hati-hati, ini 9 Macam Penipuan di Media Sosial
Modus Penipuan Catfishing, Kamu Harus Tahu Bahaya dan Cara Pencegahannya
View this post on Instagram
Begitu mudahnya, pelaku menjerat korban, yaitu dengan memasang foto di profil akun dengan wajah tampan atau cantik.
Karena penipuan atau prank inilah, banyak korban yang dirugikan, baik secara material maupun non-material, bahkan pelecehan seksual.
Biasanya, dengan bermodalkan foto good looking, pelaku menjerat korban dengan pertemanan palsu dan bujuk rayu.
Nah, jika mulai terjebak bujuk rayu pelaku, korban biasanya akan sukarela ataupun terpaksa mengikuti keinginan pelaku, seperti meminta uang, foto tanpa busana, hingga janji bertemu di suatu tempat.
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), sudah banyak korban yang tertipu ratusan juta rupiah, dilecehkan secara seksual, foto pribadi disebar untuk keuntungan pelaku dan berbagai tindak kejahatan lainnya.
Kondisi rentan para target pelaku di antaranya orang yang sedang putus cinta, anak-anak dan remaja pengguna aktif medsos pencari jodoh dan lainnya.
Wah, cukup segmented juga ya target pelaku dan dekat dengan keseharian kita.
Lalu, bagaimana cara mencegahnya, Sahabat? Cobalah tetap waspada dengan modus penipuan ini, sama-sama mengingatkan orang-orang terdekat terutama anak dan remaja.
Selalu berhati-hati dalam bermedia sosial ya, Sahabat, karena apa yang ditampilkan di media sosial tak selalu sesuai dengan realita sebenarnya.[ind]