KITA sering fokus pada pencurinya, bukan pada penyebar berita karena tujuan menyebar berita kan agar masyarakat aware ada pencurian.
Tapi, kalau zaman sekarang, yang memberitahu atau me-warning pun kena ciduk juga.
Waktu saya kuliah dulu di mushola ada pencuri. Hal itu meresahkan. Bayangkan lagi shalat enak-enak tapi kemudian ada yang menjerit, dompetnya hilang, uang SPP mau bayar kuliah hilang.
Ada juga kemudian yang sepatu dulu merk Bucherry udah keren banget, hilang dan digantikan dengan sandal yang kusam di tempat yang sama.
Lalu, diam-diam kami buat tim pasukan pengaman dan akhirnya tertangkaplah sang pencuri. Ternyata orang luar.
Lalu ada juga peristiwa kehilangan di mushola juga tapi yang mencuri kayaknya kleptomania. Dia rajin shalat tapi juga rajin mencuri. Suatu hari kepergok.
Sejak itu, dari mulut ke mulut bisik-bisik agar hati-hati bila ketemu muslimah yang itu karena suka ambil barang kita dari dalam tas ketika kita lengah dengan wajah dan ekspresi yang biasa saja.
Kemudian kawan saya bisik-bisik ke saya, “Fi, hati-hati ya dengan Mbak yang itu. Dia suka mencuri tapi katanya dia nggak sadar kalau mencuri.โ
Kawan saya juga bisik-bisik lagi, “Hati-hati ya, Mbak. Dahulu sepatu pada hilang ditaruh di sini.”
Baca Juga:ย Berteman Tapi Bikin Hati Enggak Enak
Kita Sering Fokus pada Pencuri Bukan Penyebar Berita
Dahulu, dahulu yang lalu, fokus kita pada pencurinya. Bukan pada penyebar berita karena tujuan menyebar berita kan agar masyarakat aware ada pencurian.
Kalau zaman sekarang yang memberitahu atau me-warning pun kena ciduk juga. Enggak apa-apa sih cuma jadi bingung saja.
Besok-besok kalau ada kejahatan atau pencurian diam saja gitu? Jangan bilang-bilang. Psstt, psstt, jangan bilang-bilang ya.
Ada pencurian. Kalau kamu bilang nanti kamu yang ketangkap loh.
Sekali lagi saya agak bingung. Mungkin sudah mulai tua, otak kurang oksigen, tapi tetap saja tak paham di nalar saya yang sederhana. Wallahu ‘alam. Mikir sambil ngemil.
Allah berfirman, โMereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.โ (QS. At-Taubat: 32)
(Catatan Mam Fifi, November 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah zikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
opens ‘๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ‘๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐-๐๐๐๐”
For online registration, visit our website:
๐ต๐๐๐ฝ๐://๐๐๐.๐ท๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ฟ๐๐ฎ๐ถ๐๐น๐ฎ๐บ๐ถ๐ฐ๐๐ฐ๐ต๐ผ๐ผ๐น.๐ฐ๐ผ๐บ/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: