SETIAP ayah dan ibu hendaknya memiliki prinsip bahwa membekali hidup anak dengan ilmu itu harus yang bisa membuatnya memiliki masa depan yang bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.
Sehingga ia bisa menjadi orang yang shaleh, mandiri dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga, agama dan masyarakat. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
“Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu”. (HR. Ahmad)
Baca Juga: Penghalang Berkah Ilmu
Membekali Hidup Anak dengan Ilmu
Karena itu, ilmu harus diajarkan kepada anak dan dibangun motivasinya untuk senang belajar dan menambah ilmu. Namun, ilmu apapun yang diajarkan hendaknya bisa memantapkan iman dan ibadahnya kepada Allah shallallahu’alaihi wa sallam. Allah berfirman:
فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang- orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (Muhammad: 19)
Ayah dan ibu rela mengorbankan banyak harta, bahkan mau mengalahkan kebutuhannya agar anak bisa sekolah formal dengan tuntas, bahkan diperluas pengetahuan dan wawasannya seperti dengan kursus dan pelatihan.
Karena, ayah dan ibu meyakini memberikan ilmu kepada anak jauh lebih baik, lebih berharga dan lebih bermanfaat bagi dirinya, keluarga, agama dan mayarakat. Dengan ilmu maka anak akan bisa mendapatkan nasib yang baik di masa depannya. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barang siapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]