MEMBACA Al-Qur’an walau tidak lancar ternyata juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Hal ini tentu saja menjadi jawaban dari kerisauan hati kita yang tidak jarang masih keliru dalam membaca Al-Qur’an.
Baca Juga: Keutamaan Berkumpul di Masjid dan Membaca Al-Qur’an
Keutamaan Membaca Al-Qur’an walau Tidak Lancar
Allah lebih tahu bagaimana niat dan semangat kita dalam membaca Al-Qur’an serta mempelajarinya.
Jadi, jangan merasa rendah diri ketika masih belum lancar. Namun, tetaplah berusaha untuk belajar dan terus memperbaiki bacaan.
Hadis Aisyah
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
“الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ، لَهُ أَجْرَانِ”
Dari ‘Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang mahir (lancar membaca) Al-Qur’an akan bersama malaikat-malaikat utusan Alloh yang mulia lagi berbakti.
Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, dia terbata-bata, dan dia berat (membacanya), maka ia mendapatkan dua pahala.”
(HR. Muslim, no. 798; Ahmad, no. 24211, 24634, 24667, 25365, 25591, 26028, 26196; Abu Dawud, no. 1454; Ibnu Hibban, no. 767; Tirmidzi, no. 2904)
Di dalam riwayat lain dengan lafazh:
«مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ، وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ، وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ»
“Perumpamaan orang yang membaca al Qur’an, dan dia hafizh (hafal; lancar) akan bersama malaikat-malaikat utusan Alloh yang mulia lagi berbakti.
Dan perumpamaan orang yang membaca, dia berusaha menjaga (hafalan), dan itu berat baginya, maka ia mendapatkan dua pahala.”
(HR. Bukhori, no. 4937; Ahmad, no. 24788)
Faedah yang Bisa Diambil
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1. Keutamaan orang yang membaca Al-Qur’an, baik dengan lancar atau terbata-bata dan susah.
2. Perbedaan orang-orang yang beriman di dalam keadaan mereka membaca Al-Qur’an.
3. Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, lebih utama daripada orang yang membaca dengan terbata-bata, tetapi keduanya mendapatkan kebaikan.
4. Imam Nawawi berkata tentang makna mahir dalam membaca Al-Qur’an:
وَالْمَاهِرُ الْحَاذِقُ الْكَامِلُ الْحِفْظِ الَّذِي لَا يَتَوَقَّفُ وَلَا يَشُقُّ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ بِجَوْدَةِ حِفْظِهِ وَإِتْقَانِهِ
Al-Mahir yaitu orang yang sempurna hafalannya, tidak berhenti (yakni lancar), tidak susah (terbata-bata), dengan sebab kebaikan dan kesempurnaan hafalannya. (Syarah Nawawi, 6/84)
5. Sebagian orang-orang yang beriman ada yang akan berada pada derajat para malaikat.
Mereka adalaj yang mahir membaca Al-Qur’an, yakni membaca Al-Qur’an dengan hafalannya dengan lancar; termasuk membaca lewat mushhaf, menurut sebagian ulama, wallohu a’lam.
6. Orang yang membaca Al-Qur’an dengan tidak lancar, baik membaca dengan hafalannya atau membaca mushhaf, dia berusaha menjaga hafalan walaupun itu berat baginya, maka ia mendapatkan dua pahala.
Ada pahala membacanya dan pahala kesusahannya.
7. Anjuran untuk sering membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya. Dan tujuannya adalah untuk mengamalkannya.
Semoga Allah menolong kita untuk melakukannya.
[Cms]
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Bakda Ashar Rabu, 5-Rojab-1442 H / 17-Februari-2021 M
https://t.me/bimbingansyariah