Meskipun kulit kering pada masa kehamilan bisa dianggap sesuatu yang wajar, namun ada beberapa kondisi tertentu dimana masalah kulit kering pada masa kehamilan ini perlu dikhawatirkan. Bunda perlu bicarakan dan konsultasikan kepada dokter.
Beberapa kemungkinan yang menyebabkan kulit kering pada masa kehamilan di antaranya, diabetes gestasional atau anemia defisiensi besi.
Dilansri dari Very Well Family, Dr. Shrestha seorang dokter kulit yang berbasis di Texas, mengatakan “Wanita tertentu mungkin mengalami dehidrasi karena diabetes gestasional, anemia, dan hiperemesis gravidarum.”
Baca Juga: Penyebab Kulit Kering dan Bibir Pecah-Pecah Selama Kehamilan
Kapan Kulit Kering Pada Masa Kehamilan Bisa Berbahaya?
Misalnya, jika Bunda mengalami muntah dan diare yang berlanjut hingga melewati trimester pertama, Bunda mungkin mengalami hiperemesis gravidarum (HG), bentuk parah yang oleh banyak orang disebut sebagai morning sickness. Segera konsultasikan kepada dokter untuk mencegah dehidrasi.
Sementara itu, kulit kering dengan rasa gatal yang luar biasa pada trimester ketiga bisa menjadi kolestasis, yaitu kondisi hati yang mencegah empedu diproses dengan baik.
Kolestasis dapat mengakibatkan komplikasi persalinan termasuk persalinan prematur, pewarnaan mekonium (ketika janin buang air besar pertama saat masih bayi dalam rahim), dan kematian janin atau intrauterin mendadak
Jika anggota keluarga lain pernah mengalami kolestasis, pastikan Bunda memberi tahu dokter kehamilan Bunda. Dan, jika Bunda mengalami kulit yang sangat gatal disertai kesulitan tidur, kelelahan, nafsu makan rendah, penurunan berat badan, atau urin berwarna gelap, pastikan untuk membagikan informasi ini juga kepada dokter Bunda.
Cara Tetap Terhidrasi Saat Hamil
Minum banyak air membantu mengurangi kulit kering. Faktanya, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan minum hingga 12 gelas air setiap hari selama kehamilan.
Meskipun minum lebih banyak cairan tampaknya cukup sederhana, jika Bunda pernah hamil sebelumnya, Bunda tahu tidak selalu mudah membuang jumlah air yang diperlukan.
Muntah dan hilang selera mungkin membuat Bunda tidak bisa minum cukup pada awal kehamilan. Kemudian, menjelang trimester ketiga, tubuh Bunda bergeser dan menekan organ-organ Bunda untuk memberi ruang bagi bayi Bunda yang sedang tumbuh.
Perut yang kempis dapat membuat Bunda mudah muntah setelah minum terlalu banyak pada satu waktu, dan kandung kemih yang rata dapat mengganggu.
Agar tetap terhidrasi, konsumsilah makanan dengan kandungan air yang tinggi seperti mentimun, bayam, atau semangka. Menyeruput sedikit air, susu, atau jus sepanjang hari juga dapat membantu Bunda menahan cairan dan mencegah kelebihan kandung kemih.
Minumlah sesuatu yang Bunda sukai rasanya, tetapi hindari mengonsumsi minuman berkafein karena Bunda perlu memperhatikan asupan kafein saat hamil. [Ln]