DUA U yang dimaksud adalah ular dan ulat. Dua hewan melata ini sama-sama mengalami fase hidupnya dengan berpuasa. Tapi, hasil puasanya sangat berbeda.
Ular melakukan puasa hingga 14 hari ketika fase mengganti kulit. Selama proses mengganti kulit, ular tidak memakan apa pun, dan tidak meminum apa pun selama beberapa hari. Ia hanya berdiam diri hingga proses pergantian kulit itu selesai.
Ulat pun melakukan puasa ketika fase metaforfosis dari ulat ke kepompong. Ketika dalam fase itu, ulat tidak makan dan minum selama kurang lebih selama 20 hari.
Meski sama-sama puasa, hasil puasa ular dan ulat ini sangat berbeda. Sebelum puasa, ular pemakan hewan. Ia kejam, rakus, dan jahat.
Setelah selesai menjalani masa puasa, ular tetap ular. Ia tidak berubah. Ia tetap kejam, buas, rakus, dan jahat.
Sementara ulat memiliki nilai puasa yang begitu istimewa. Sebelum puasa, ulat begitu rakus. Hidupnya begitu merugikan untuk lingkungan sekitar.
Setelah puasa, ulat berubah. Ia tidak sebagai ulat, melainkan seekor kupu-kupu. Bentuk barunya itu begitu indah.
Bukan hanya di fisik saja, perilakunya pun berubah total. Kupu-kupu jelmaan ulat itu tidak lagi rakus dan merugikan.
Kupu-kupu mengkonsumsi madu yang bersih dan sehat. Hidupnya pun begitu bermanfaat untuk lingkungan.
Ia pun tidak berjalan melata yang selalu bergantung pada tarikan dunia. Tapi, terbang dengan sayap indahnya.
**
Kini, silahkan kita pilih mana nilai puasa kita. Apakah puasa ular, atau puasa ulat? [Mh]