KONSEP diri seorang daiyah dalam mengokohkan basis sosial masyarakat yaitu dengan berdakwah dan menyampaikan nilai Islam. Hal itu diungkapkan oleh Dr. Hj. Anis Byarwati pada (Ahad (3/4/2022).
“Peran seorang dai’yah adalah mengokohkan basis sosial masyarakat dengan berdakwah dan terus bergerak menyampaikan nilai-nilai Islam,” ujar Anis dalam acara Diklat Pengelola Majelis Taklim FORSITMA Jakarta Timur.
Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Daerah Pemilihan Jakarta Timur itu menambahkan bahwa seorang daiyah wajib menyiarkan dakwah ke setiap unsur masyarakat.
“Dai’yah wajib menyiarkan dakwah ke setiap unsur dari berbagai lapisan masyarakat agar bangunan masyarakat Islam tegak utuh, sehingga kita semua dapat mewujudkan implementasi ajaran Islam dalam kehidupan. Itulah peran utama dai’yah,” ungkapnya.
Anggota Komisi XI DPR RI itu menjelaskan, Indonesia merupakan sebuah negara yang besar, untuk itu, perlu empat basis yang diperkuat secara seimbang agar dapat mengelola negara dengan baik.
Jika digambarkan secara piramida, basis paling bawah adalah basis sosial yang paling luas, menyangkut seluruh lapisan dan elemen masyarakat sosial.
Baca Juga: Ikatan Profesi Optometris Indonesia Angkat Anis Byarwati Jadi Anggota Kehormatan
Konsep Diri Seorang Daiyah Kokohkan Basis Sosial Masyarakat
Kemudian di atasnya yang menjadi salah satu lapisan yang berperan penting adalah basis operasional yang di dalamnya terdapat tokoh masyarakat, aktivis masyarakat, tokoh agama, daiyah, ustazah, LMK, Karang Taruna, dsb.
Lebih lanjut, Anis yang juga merupakan Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan menjelaskan, pentingnya mengokohkan basis sosial masyarakat yang menjadi tujuan dai’yah, di antaranya adalah sebagai perluasan eksistensi dan daya tarik dakwah, sebagai penopang rizki dakwah, dan sebagai dukungan suara politik dakwah, agar mepercepat pembentukan masyarakat Islami.
Kemudian, menurut Anis konsep diri seorang dai’yah dapat dibangun dengan 4 hal, yaitu meliliki keimanan yang mendalam, memiliki sifat etika keimanan di antaranya pengorbanan, kesabaran, kejujuran, tidak mudah goyah dengan janji-janji menyesatkan, dll, serta berpegang teguh (istiqomah) dalam dakwah dan mampu menjadi rujukan masyarakat.
“Kesuksesan seorang da’iyah akan diraih manakala ia bisa menempatkan diri menjadi bagian utuh dari masyarakat. Melalui kepribadian da’iyah yang dibangun dengan konsep diri tersebut, maka masyarakat akan mengenalnya, simpati padanya, serta akan cinta dan mendukung perjuangannya”, tutur Anis.
Menutup penjelasannya, politisi senior PKS ini menjelaskan bahwa kesuksesan berdakwah telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, kepadanya kita semua belajar.
“Adapun untuk membentuk jati diri da’iyah yang kokoh, maka kita mulai dari diri sendiri. Dengan belajar, ibadah, dan mujahadah (bersungguh-sungguh). Kemudian kita pilih lingkungan yang mendukung, serta bisa mengimplementasikan apa yang kita miliki. Agar masyarakat dapat merasakan seluruh cinta dan semangat yang kita miliki. Dengan demikian insya Allah konsep diri akan terus terbentuk, menjadi da’iyah sejati,” tutupnya.
Acara yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahim Majelis Taklim (FORSITMA) DPD PKS Jakarta Timur ini berlangsung secara hybrid dan dihadiri oleh sekitar 100 Ustazah/Pengelola Majelis Taklim dari berbagai wilayah di Jakarta Timur.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PUI DKI Jakarta, Ustaz Gunadi, FKMT Jakarta Timur, Ustazah Misani Rismiyati, dan segenap pengurus FORSITMA Jakarta Timur.[ind]