ARYA Bagas Ramadan, anak berusia 6 tahun mengalami kaki yang tidak utuh sejak ia dilahirkan ke dunia. Hati orang tua mana yang tidak hancur mendapat cobaan seperti ini.
Berawal dari kebesaran hati seorang nenek dan kakek yang tinggal di Kota Solo. Meski hidup dalam keadaan sederhana, pasangan ini dengan sepenuh hati mengurus ketiga cucunya.
Baca Juga : LAZ Al Azhar dan MTTG Distribusikan Paket Sembako dan Aksi Medis Bagi Penyintas Gempa di Pasaman Barat
Kedua orang tua mereka jarang sekali menengok, bahkan anak bungsunya sama sekali belum bertemu dengan sang Ayah. Belum lagi, satu diantara mereka tidak memiliki kesempurnaan fisik.
“Kadang dia bilang kakinya itu sakit, tapi kadang ditanya lagi sakit enggak kakinya, Le?, dia jawab “Mboten Bu”. Tapi ini sampai gini, baru satu tahun ini kaki sambungnya diganti padahal sudah sempit dan sesak. Sampai dikasih plester sama kakungnya, tapi tetep nekat dia pake buat lari-lari,” ungkap Martini.
Namun, hal ini menjadi kekuatan bagi Martini, sang nenek yang begitu menyayangi Arya. Meskipun begitu, Arya termasuk anak yang begitu periang dan menyenangkan.
“Anak ini pede sekali, kalau main kemana-kemana itu enggak ada yang ganggu jadi biasa-biasa saja. Kalau ikut saya ke warung tuh ya sama bapak-bapak itu geguyon ya malah menyenangkan gitu. Jadi dia enggak ada rasa minder,” kata Martini.
Dibalik keceriaannya, Arya yang bersekolah di TK Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Solo akhir-akhir ini mengeluhkan sakit pada kakinya karena kondisi kaki sambung yang sudah sempit.
Kondisi perekonomian keluarga yang minim mengharuskan Arya bersabar menunggu bantuan yang telah diajukan ke beberapa lembaga sosial.
Berkat kolaborasi yang terjalin antara LAZ Al Azhar Jawa Tengah bersama IPOED-OP, kini Arya dapat bermain dan melakukan aktivitasnya dengan nyaman.
Mimpi Arya memiliki kaki sambung baru dapat terwujud. Support kaki palsu untuk Arya akan terus dipantau sesuai dengan perkembangannya.
“Matur nuwun, kanggo donatur yang sudah memperhatikan kondisi Arya dengan memberikan bantuan kaki sambungnya. Semoga para donatur diberikan kesehatan dan semoga Allah Subhanahu Wa Taala yang membalas dengan limpahan kebaikan,” tutupnya.
Baca Juga : LAZ Al Azhar Gelar Pelatihan Dasar Manajemen Bencana Bersama Karang Taruna
IPOED-OP adalah tenaga ahli profesional pelayanan kesehatan untuk pembuatan dan pemasangan alat bantu pada pasien yang kehilangan anggota gerak tubuh. Berdiri di Kota Solo, Kabupaten Jawa Tengah, Indonesia. [wmh]