ChanelMuslim.com – Duta Besar Arab Saudi Syeikh Osamah bin Muhammad Al Shuibi kembali akan memberi beasiswa kepada 60 Santri Ponpes Nuu Waar, Yayasan Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) untuk belajar Bahasa Arab di Lembaga Pendidikan Indonesia_Arab (LIPIA).
Sebelumnya, 63 Santri AFKN asal Nuu Waar (Papua) telah mendapat beasiswa belajar Bahasa Arab di LIPIA Jakarta dan Aceh. Yang secara resmi diberangkatkan atas biaya sepenuhnya dari pemerintah Arab Saudi pada awal bulan Maret 2017 ini.
Rencana penambahan beasiswa untuk 60 santri AFKN tersebut disampaikan langsung Syeikh Osamah saat menerima kunjungan Presiden AFKN Ust. Fadzlan Garamatan, di Rumah Dinasnya di Jl. Teuku Umar, Jakpus, Rabu (15/3).
Menurut Syeikh Osamah, berkaitan.dgn akan dibukanya beberapa sekolah LIPIA di kota Surabaya, Medan, dan Makassar, maka pemerintah Arab Saudi memberi fasilitas kemudahan berupa beasiswa kepada santri muslim asal Nuu Waar.
Masing-masing sekolah LIPIA di ketiga kota tersebut, kata Syeikh Osamah, akan menerima 20 santri dari AFKN.
“Bahasa Arab adalah bahasa Al Qur’an, sehingga sangat penting calon-calon da’i asal Papua yg dibina Syeikh Fadzlan Garamatan di AFKN, agar menguasai bahasa Arab untuk meningkatkan kualitas dakwahnya di Papua di kemudian hari,” jelasnya.
Ust. Fadzlan Garamatan tak menyangka menerima informasi yg menjadi kejutan bagi lembaganya itu. Pasalnya, kehadirannya mengunjungi Syeikh Osamah, hanya ingin menemani santrinya utk memyerahkan foto kenang-kenangan saat Dubes Arab Saudi itu berkunjung ke Ponpes Nuu Waar pada 26 Februari 2017 lalu.
“Syeikh Osamah adalah Dubes Arab Saudi terbaik yg pernah saya kenal. Karena beliau sangat memperhatikan perkembangan dakwah Islam di Nuu Waar,” sanjungnya.
Syeikh Osamah sendiri, menilai Ust. Fadzlan dan lembaga AFKN-nya.adalah aset berharga dari Papua utk dakwah Islam di Indoneaia Timur. “Syeikh Fadzlan, he is asset Indonesia from Papua,” katanya.
Mantan atase militer Arab Saudi ini pun, berencana akan meminta Ust. Fadzlan utk mukim di Arab Saudi selama tiga bulan utk mendalami bahasa Arab. “In shaa Allah akan dimulai pada September tahun ini,” jelas ust. Fadzlan yg baru diberi tahu sebelum meninggalkan rumah dinas Syeikh Osamah.[]