ChanelMuslim.com – Ada beberapa mitos mengenai ibu menyusui yang banyak tersebar, sehingga tidak jarang ibu menyusui dilarang ini dan itu. Padahal informasi apapun terutama bagi ibu menyusui harusnya ditanyakan terlebih dahulu kepada ahlinya apakah hal tersebut boleh atau tidak.
Berikut ini tiga mitos yang paling banyak tersebar mengenai ibu menyusui:
Parfum dan deodoran dapat meracuni ASI
Ada yang bilang bahwa menggunakan produk deodoran atau parfum bisa merubah warna ASI, tekstur dan aroma ASI. Padahal perubahan itu terjadi karena makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
Menurut Aimee Abu-Shamsieh, seorang profesor dan dokter anak di UCF Fresco, sebagaimana yang dikutip dari lama The Asian Parent, mengatakan bahwa tidak ada bukti apapun yang menunjukkan bahwa ibu yang sedang menyusui tidak boleh menggunakan deodoran.
Baca Juga: Ibu Terkonfirmasi Covid-19 Tetap Boleh Menyusui, Simak Kata Dokter
3 Mitos Mengenai Ibu Menyusui yang Banyak Tersebar
Walaupun begitu, bunda bisa berhati-hati saat menggunakan deodoran atau menyemprotkan parfum agar tidak mengenai payudara atau puting.
Ibu Menyusui tidak boleh minum kopi
Kafein yang masuk ke tubuh bayi dari ibu yang mengkonsumsi kopi tidak banyak masuk. Hal ini sebagaimana katakan oleh Dr. Abu Shamsieh, “Penelitian telah menunjukkan bahwa meskipun ibu minum kopi, jumlah kafein yang masuk ke tubuh bayi melalui ASI hanyalah sedikit.”
Bunda, bisa membatasi minum kopi dua sampai tiga cangkir saja sehari untuk menghindari mood bayi yang mudah marah dan susah diam saat kafein masuk ke tubuhnya.
Ibu menyusui tidak boleh minum obat apapun
Obat penghilang rasa sakit dan penurun panas seperti ibuprofen, acetaminophen, serta naproxen aman dikonsumsi ibu menyusui. Jadi, jika Bunda merasa sakit, maka tidak masalah untuk minum obat.
Namun, sebaiknya berkonsultasi dulu kepada dokter mengenai obat yang aman dan tidak aman dikonsumsi saat sedang menyusui. Karena obat memiliki efek samping, sebaiknya Bunda menghindari obat yang bisa menurunkan produksi ASI seperti antihistamin.
Itulah tiga mitos yang mungkin sering Bunda dengar. Oleh karena itu sebelum menelan informasi alangkah baiknya kita tanyakan kebenarannya kepada dokter atau ahlinya. [Ln]