ChanelMuslim.com – Cahaya Di Langit Jiwa (3)
“SALING MENASIHATI”
Seorang Tabi’in, Hasan Al-Bashri berpesan pada kaum muslimin untuk memegang akhlaq ini. Ia memuliakan sifat ini hingga beliau menganggap sebagai sepertiga dari kebahagiaan hidup.
لم يبق من العيش الا ثلاث : اخ لك تصيب من عشرته خيرا : فان زغت عن الطريق قومك
وكفاف من عيش ليس لاحد عليك فيه تبعة وصلاة في جمع ، تكفى سهوها ، وتستوجب اجرها
“Tidak ada yang tersisa dari kehidupan ini kecuali tiga hal, yaitu : (1). anda mempunyai seorang saudara di mana dari persahabatan dengannya anda memperoleh kebaikan. Jika anda menyimpanh dari jalan yang benar, maka ia akan meluruskan. (2). Kehidupan anda tercukupi, sedangkan anda tidak terbebani. (3). Shalat anda selalu berjamaah. Anda tidak mau melupakannya, hingga anda akan mendapatkan ganjaranya.
( Tarikh Baghdad).
Selain menerima nasihat, sifat mau memberi nasihat juga bagian dari akhlaq yang mulia. Umar bin Abdul Aziz mengatakan :’ Memberi nasihat termasuk kewajiban dan usaha seorang mukmin dalam memperbaiki hubungan persaudaraan”.
من وصل اخاه بنصيحة له في دينه ، ونظر له في صلاح دنياه ، فقد احسن صلته ، وادى واجب حقه
Artinya :
“Barangsiapa yang menyambung saudaranya dengan menasehati untuk kebaikan agamanya, dan memperhatikan kebutuhannya untuk kebaikan dunianya, maka ia telah memperbaiki hubungan baik dengannya dan telah pula melaksanakan kewajibannya”.
Seorang mukmin sejati akan senang menerima nasihat dari orang lain. Berbeda dengan pendusta, Allah menggambarkan mereka dalam Al-Qur’an sebagai orang yang tidak suka menerima nasihat.
“…Namun sayang, kamu tidak menyukai orang-orang yang suka memberi nasihat” (QS Al-A’raf : 79) .
Wallahu a’lam bisshawwab
#RenunganUntukParaDa’i
@wirianingsih
Catatan Ustadzah Wiwi Wirianingsih di akun Facebook 23 Januari 2018 pukul 19.48 WIB