ChanelMuslim.com – Sebenarnya semua kita bisa menyimpulkan dari sekian banyak tangisan yang kita saksikan selama hidup bahwa ada tangisan sejati dan ada tangisan palsu.
Tangisan sejati adalah tangisan yang lahir karena dorongan hati. Sementara tangisan palsu adalah tangisan bermotif yang lahir dari selain hati. Bukankah dalam pentas drama atau sandiwara kita saksikan juga ada tangisan. Itu bukti bahwa tak semua tangisan itu sejati.
Jenis Tangisan
Al-Qur’an mengisahkan banyak jenis tangisan dalam beberapa ayat dan beberapa jenis kisah. Salah satunya adalah tangisan saudara-saudara Nabi Yusuf kepada ayahnya setelah membuang Nabi Yusuf kecil ke dalam sumur. Saudara-saudaranya berpura-pura sedih dan menyesal, dan mereka teteskan derai air mata.
Bacalah firman-Nya, “Kemudian mereka datang kepada ayah mereka pada petang hari sambil menangis.” (QS. Yusuf: 16)
Baca juga: Istri yang Banyak Bersyukur Menghiasi Keluarga Semakin Indah (Part 1)
Ulama tafsir berkata bahwa ayat ini menunjukkan adanya jenis tangisan palsu. Tidak semua tangisan itu menunjukkan kejujuran kata yang disampaikan saat menangis itu.
Berhati-hatilah, jangan tertipu dengan air mata. Ada seribu satu tafsir air mata yang perlu dipelajari dan diketahui. Namun hanya ada satu jenis air mata yang wajib kita teteskan, yakni air mata cinta dan takut kepada Allah.
Muhammad Thahir Ibn ‘Asyur menyampaikan kalimat ungkapan orang Arab, “Air mata para orang jahat itu ada di tangannya.”
Karena ada di tangannya, maka kapan saja air mata itu bisa diberikan dan ditampakkan. Sementara bagi orang-orang baik, air matanya adalah ada di hatinya. Air mata yang tulus mengalir atas dorongan getaran hati yang tulus.
Apakah ada yang sedang menangis di hadapanmu? Bacalah huruf-huruf yang dibawa serta oleh tetes air mata itu. Jangan tertipu. Cobalah perhatikan tiga indikator tangisan hati dengan teliti.
Lalu tunggulah beberapa waktu untuk membuktikan bahwa tafsiran Anda akan air mata itu adalah tafsiran yang benar. Waktu, pada akhirnya, akan memaparkan fakta yang sesungguhnya. Persis seperti yang terjadi pada kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an.
Tadabbur #ibnukatsir #mt. Jumadil awwal. Waktu membuktikan. Allah kariem.
Catatan Ustazah Lulung Ummu Mumtaza di IG @lulungmanis, Selasa (21/12/2021).
Ustazah Lulung dikenal sebagai daiyah yang selalu bersemangat dalam berdakwah, syiar dakwahnya diterima oleh banyak orang. Beliau juga mengisi pengajian rutin di beberapa media televisi nasional dan undangan ceramah dari berbagai komunitas di luar negeri.
[Wnd]