ChanelMuslim.com – Tafakur setelah mengalami banyak peristiwa dalam menjalani kehidupan ini. Lintasan-lintasan muncul dalam benak. Apabila mendapat nikmat dari Allah, “Setelah ini ujian apa yang akan datang?”
Sebaliknya, setelah menghadapi ujian, “Setelah ini nikmat apa yang akan datang?”
Demikianlah yang dialami semua manusia. Sering kali nikmat dan ujian turun bersamaan. Satu sisi jiwa bahagia, di bagian jiwa yang lain berduka.
Sebagai orang beriman, tentu kita mesti menengok manusia teladan sepanjang zaman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia mulia, Rasul pilihan, dan kekasih Allah.
Namun selama hidupnya Beliau tidak luput dari ujian dan cobaan. Bahkan Beliau mengalami kematian. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberi contoh agar manusia senantiasa bersyukur dan sabar menjalani kehidupan.
Baca juga: Perilaku Suami Istri yang Harus Dihindari
Sabar dalam ketaatan, sabar menghadapi ujian, dan sabar menjauhi ma’shiyat. Nikmat adalah anugerah Allah agar seorang hamba sabar dalam ketaatan, bersyukur kepada Allah. Ujian adalah bentuk kasih sayang Allah agar seorang hamba semakin dekat pada-Nya.
Agama ini melatih jiwa manusia agar memiliki daya lentur yang kuat menghadapi dua kondisi yang bersamaan, jika itu tiba. Bersyukur di satu sisi, bersabar di sisi yang lain. Subhanallah.
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
“Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.”
(QS. Al-Hadid: 22-23)
Senggigi, Lombok 2017.
Catatan Ustazah Wirianingsih di akun Instagramnya @wiwirianingsih pada Kamis, 5 Agustus 2021.
[Wnd]