“GROWTH Spurt adalah hal yang normal dialami setiap bayi. Baik yang diberi ASI eksklusif maupun yang diberi susu formula,” demikian disampaikan oleh dr. Meta Hanindita, Sp.A dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Meskipun hal yang wajar, Bunda tetap harus memberikan perhatian yang lebih padanya. Berikut hal-hal yang bisa Bunda lakukan saat si kecil mengalami Growth Spurt, dirangkum dari berbagai sumber
Rutin menyusui bayi dan menyiapkan stok ASI perah
Susui bayi secara berkala akan mendukung pertumbuhan si kecil, karena selama masa growth spurt frekuensi menyusui bayi menjadi lebih sering.
Dr. Joshua May, seorang pediatrik bidang endokrinologi di Los Angeles Medical Center mengatakan bahwa dalam setahun pertama kehidupan bayi, semuanya meningkat secara tepat.
“Metabolisme bayi berjalan dengan cepat sehingga dia perlu menyusui dengan frekuensi yang lumayan sering,” tulisnya.
Baca Juga: Si Kecil Mengalami Growth Spurt, Ini Tanda-Tandanya!
Menghadapi Bayi yang Mengalami Growth Spurt
Ia menambahkan, “Semua asupan kalori dari ASI atau susu formula itu akan mengisi fase tumbuh kembang bayi, seperti membentuk otot, jaringan lemak atau mengubah struktur tulang dengan bantuan hormon.”
Oleh karena itu, selama growth spurt, Bunda mungkin akan menjadi lebih lelah, akan tetapi bayi kembali ke jadwal menyusui rutin mereka setelah dua sampai tiga hari. Siapkan ASI perah yang banyak untuk mengakomodasi kebutuhan bayi.
Jika bayi diberi susu formula, siapkan susu formula dalam jumlah yang lebih besar.
Jika bayi berusia lebih dari enam bulan dan diberi makan makanan setengah padat, tingkatkan jumlah makanan yang ia miliki dalam sehari untuk memenuhi tuntutan rasa laparnya.
Memfasilitasi tidur yang nyaman untuk bayi
Bayi membutuhkan lebih banyak tidur selama growth spurt. Itu sebabnya, penting bagi Bunda untuk memfasilitasi ruang tidurnya yang tenang agar tidak terganggu.
Bayi baru lahir tidur dengan jumlah jam yang sama di siang dan malam hari. Namun, sejak bulan ketiga, bayi mulai tidur lebih lama di malam hari.
Hal ini karena tidur merupalan salah satu proses yang penting dalam masa tumbuh kembang bayi. Karena saat tidur, tubuh bayi memproduksi hormon pertumbuhan untuk tumbuh kembangnya.
Mengelola perilaku bayi yang mudah rewel
Tetap tenang saat bayi begitu rewel karena bayi lebih cepat merasa lapar dan lelah akibat lonjakan pertumbuhan. Kadang tangisannya juga disebabkan oleh kesakitan karena otot dan tendon yang meregang dalam proses pertumbuhan fisiknya.
Cobalah memberinya makan, bermain dengan mainan favoritnya, atau melakukan hal lain untuk menenangkan mereka, seperti menggendong lebih lama hingga bayi merasa tenang.
Bayi berusia 1 tahun cenderung membuat ulah, tetapi ia mampu memahami perintah dan instruksi dasar.
Jika bayi rewel, tunjukkan mainan atau makanan favoritnya, dan periksa apakah itu membantunya merasa lebih tenang.
Agar Bunda tidak tumbang, mintalah suami atau anggota keluarga lain untuk bergantian dengan Bunda mengurus si kecil.
Dukungan keluarga sangat penting untuk menjaga Bunda tetap waras dan fit selama fase growth spurt terjadi.[Ln/ind]