POSTURAL drainage merupakan fisioterapi yang dapat dilakukan untuk anak-anak yang mengalami flu berat, penyakit kronis seperti cystic fibrosis, bronkiektasis, dan ISPA.
Metode ini menggunakan gravitasi untuk mengeluarkan lendir dari paru-paru dengan mengubah posisi. Tujuannya adalah untuk memindahkan lendir ke saluran napas sentral, tempat lendir tersebut dapat dibatukkan.
Postural drainage harus dilakukan oleh profesional dan sesuai anjuran dokter ya, Bunda.
Baca Juga: Resep Pencegah Flu di Musim Hujan
Atasi Flu Berat Anak dengan Fisioterapi Postural Drainage
Ada beberapa teknik fisioterapi dada atau postural drainage pada bayi yang umum dilakukan, yaitu:
1. Fisioterapi Dada yang Dimodifikasi
Fisioterapi dada yang dimodifikasi adalah teknik yang menggunakan menggunakan gravitasi.
Tujuannya membantu memindahkan lendir dari saluran udara yang lebih kecil di paru-paru ke saluran udara yang lebih besar.
Lendir tersebut kemudian dibatukkan atau diisap keluar.
Teknik ini dilakukan dengan menempatkan bayi dalam posisi yang berbeda, berdasarkan anatomi lokasi segmen paru-paru yang berbeda. Ini membantu drainase paru-paru.
Biasanya, teknik fisioterapi dada pada bayi ini digunakan dalam kombinasi dengan teknik fisioterapi dada lain, seperti perkusi dan getaran.
2. Perkusi
Perkusi adalah teknik fisioterapi dada pada bayi yang juga umum dilakukan.
Tujuan teknik ini untuk membantu melonggarkan dan mengeluarkan lendir yang menempel di dinding saluran pernapasan.
Untuk melakukan perkusi, bayi ditempatkan di salah satu posisi fisioterapi dada yang dimodifikasi.
Kemudian, dengan menggunakan cangkir khusus atau telapak tangan yang ditangkupkan, terapis akan dengan lembut mengetuk bagian punggung atau dada bayi selama kurang lebih 3-5 menit.
Perkusi harus dilakukan dengan cukup kencang, tetapi tidak menyakitkan. Tidak boleh ada kemerahan pada kulit akibat teknik ini.
Bila perlu, selimut tipis dapat diletakkan di dinding dada bayi agar lebih nyaman.
3. Getaran Ekspirasi
Teknik ini digunakan untuk membantu mengocok lendir dengan lembut.
Tujuannya agar lendir dapat berpindah dari saluran pernapasan yang lebih kecil ke saluran yang lebih besar saat bayi menghembuskan napas.
Untuk melakukan getaran, tempatkan bayi pada posisi yang direkomendasikan oleh fisioterapis.
Kemudian, dengan menggunakan tangan datar, letakkan tangan di dinding dada di atas segmen fokus paru-paru.
Lalu, kencangkan otot-otot lengan dan bahu untuk menciptakan gerakan atau getaran yang halus.
Kombinasikan dengan kompresi dinding dada bayi selama pernapasan.
Getaran harus dilakukan ke arah gerakan tulang rusuk. Pernapasan harus selambat dan selengkap mungkin.
Sumber: Orami