PENTING sekali untuk melakukan tips mengatur waktu saat Ramadan. Ramadan yang hanya sekali dalam setahun sangatlah rugi jika hanya diisi dengan jadwal buka bersama setiap minggu, atau menghabiskan waktu terbanyak menyiapkan menu sahur dan berbuka.
Karena ramadhan adalah bulannya Alquran, ramadhan bulannya ibadah agar mendapat pahala berlipat-lipat.
Baca Juga: Titik Balik Seorang Hamba di Bulan Ramadan
10 Tips Mengatur Waktu saat Ramadan
Untuk dapat mengatur waktu saat Ramadan, berikut 10 tips yang dapat dicoba.
1. Buatlah program, buatlah rancangan kegiatan yang akan dilakukan untuk 30 hari Ramadan.
Manajemen waktu terbagi atas perencanaan dan pelaksanaan. Tanpa rencana yang matang, maka tak akan ada pelaksanaan, dan Ramadan akan berlalu seperti bulan lainnya.
Dalam membuat rencana atau program pertama tentukanlah tujuan yang ingin dicapai.
Dan Ramadan adalah bulan untuk menggapai peningkatan ketakwaan.
Oleh sebab itu, seluruh kegiatan yang dirancang haruslah dalam rangka untuk meningkatkan ketakwaan.
2. Hitunglah berapa waktu yang dibutuhkan untuk setiap ibadah yang dilakukan. Hal kita ingjnkan tentu saja bisa ibadah selama 24 jam dan 7 hari seminggu, tetapi ini tentu tidak realistis.
Kita tentu mempunyai hal lain yang menjadi kewajiban kita. Karenanya tentukan berapa waktu yang kita punya untuk ibadah dan untuk melakukan hal lain. Formulanya sangat sederhana; 24 jam – (waktu tidur, waktu bekerja, tanggung jawab keluarga) = waktu untuk ibadah.
Ibadah yang dimaksud adalah ibadah selain yang wajib seperti shalat 5 waktu. Misalnya Anda mempunya waktu 3 jam untuk ibadah, Anda dapat membuat jadwal satu jam untuk membaca Al-Qur’an, satu jam untuk menambah ilmu tentang Islam, dan satu jam untuk dzikir dan doa.
Jika kita dapat melakukan semuanya sesuai jadwal yang telah dibuat, maka kita dapat melakukannya di sepanjang tahun.
3. Tentukan target yang jelas. Target apakah yang ingin dicapai dalam ramadhan ini.
Buatlah target yang spesifik, dapat terukur, dapat dipertahankan, realistis dan terikat waktu.
Misalnya ketika kita mempunyai target untuk mempelajari tafsir, kita harus menentukan berapa halaman tafsir dalam satu bulan ramadhan, berapa yang harus dibaca dalam sehari.
4. Sediakan waktu untuk setiap target. Ketika kita telah menentukan target-target ibadah yang ingin dicapai, maka kita harus menyediakan waktu untuk melakukan hal untuk menggapai target tersebut.
Misalnya untuk membaca Quran dilakukan sebelum subuh, mempelajari tafsir sebelum berbuka, dan halaqah keluarga setiap setelah tarawih. Ini tergantung dari waktu dan pekerjaan yang kita lakukan.
5. Pergunakanlah waktu pagi yang penuh berkah. Pagi adalah waktu yang terbaik untuk melakukan ibadah karena di pagi hari Allah menurunkan rahmat memberikan berkah-Nya.
Pagi hari juga merupakan udara terbaik membuat badan lebih segar dan sehat.
6. Buat jadwal halaqah keluarga. Ramadan adalah saat yang tepat untuk bersama-sama keluarga dalam melakukan ibadah.
Momen ramadhan juga dapat digunakan untuk mempererat ikatan keluarga dan meningkatkan ketakwaan bersama.
Buatlah jadwal untuk halaqah keluarga setiap harinya, bisa mentadaburi Al-Qur’an, membedah buku, atau pun belajar sirah.
7. Pergunakan waktu untuk membaca Al-Qur’an setiap harinya. Ramadan adalah bulan Al-Qur’an, karena itu setiap hari luangkan waktu untuk membacanya.
Buatlah target untuk dapat mengkhatamkannya minimal satu kali selama ramadhan ini.
Bacalah terjemahan dan tafsirnya dan berusahalah untuk memahami artinya.
8. Hindari multi tasking. Penelitian menyatakan bahwa mengerjakan dua hingga tiga pekerjaan dalam satu waktu justru memperlambat penyelesaian kerja.
Para ahli manajemen waktu modern sepakat bahwa fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu akan mempercepat kerja dan dengan kualitas yang lebih baik disbanding dengan mengerjakan beberapa hal sekaligus.
Jangan mencoba-coba membaca Al-Qur’an sambil membuka smartphone atau berselancar di media sosial dan menjaga anak-anak sekaligus.
Pilihlah waktu dan tempat dimana kita dapat melakukan target-target ibadah kita dengan gangguan seminimal mungkin.
9. Puasa dari pergaulan yang berlebihan. Harus diakui bulan puasa menjadi bulan silaturahmi, banyak agenda buka bersama atau sahur bersama dengan teman yang berbeda atau melakukan kegiatan sosial di berbagai tempat.
Puasa yang dimaksud di sini bukan hanya puasa dalam pergaulan secara fisik tetapi juga dalam bermedia sosial.
Kurangilah intensitas interaksi kita dengan media sosial dan ikutilah buka bersama atau kegiatan sosial yang paling banyak manfaat atau pahalanya.
Seperti buka bersama keluarga besar, melakukan kegiatan sosial bersama satu komunitas yang bisa menambah keilmuan ataupun kedekatan kita dengan orang-orang yang membutuhkan.
10. Tetap sehat. Kita tidak dapat melakukan semua hal yang telah kita rancang jika kita malas atau tidak fit dan terlalu mengantu.
Beberapa orang terlalu berlebihan membuat jadwal dan target dan terlalu semangat di awal sehingga ketika menjelang pertengahan dan akhir Ramadan menjadi kehilangan energi dan semangat.
Jagalah tubuh kita agar tetap sehat dengan cukup istirahat, makan sehat dan jangan kekurangan cairan.
Semoga kita dapat menggapai rahmat dan berkah ramadhan dengan sebaik-baik ibadah yang telah kita siapkan. [w/Cms]
Sumber : blog.islamiconlineuniversity.com