JANGAN meredup! Dalam Islam, pernikahan menjadi sarana seorang tumbuh, menghilangkan keburukan jiwa dan menguatkan jati diri.
Bersama pasangan yang tidak sempurna seorang istri/suami saling belajar, saling memperbaiki diri, itulah pernikahan.
Sehingga seharusnya tidak ada yang meredup cahaya dirinya.
Bukankah….
Istri-istri Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak hanya dikenal sebagai istri nabi saja tetapi juga dikenal sebagai diri mereka sendiri.
Ibunda Khadijah radhiyallahu anha, dikenal sebagai perempuan mulia, at Taahirah (perempuan suci), pemuka masyarakat Quraisy, juga dikenal sebagai saudagar kaya. Sumbangsihnya untuk dakwah Islam sungguh tiada terkira sehingga Allah menitipkan salam untuknya. Inilah tanda keridhoan Allah.
Ibunda Aisyah radhiyallahu anha dikenal dengan kecerdasannya, kedalaman dan keluasan ilmu beliau. Lebih dari 2000 hadist diriwayatkan oleh beliau.
Ibunda Hafsah radhiyallahu anha dikenal sebagai ahli ibadah, perempuan yang pandai membaca dan menulis, penjaga salinan pertama mushaf Al Quran, suatu saat malaikat jibril berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
“Jangan kamu ceraikan dia, karena dia adalah wanita yang gemar berpuasa dan menunaikan sholat malam.”
Baca juga: Jangan Membawa Bom dalam Pernikahan
Jangan Meredup setelah Menikah
Maka…seharusnya…
Sebelum maupun sesudah menikah tetap menyala kebaikan dan ketaatannya pada Allah.
Tidak ada salah satu atau keduanya malah yang meredup.
Bercahaya di hadapan Allah, sekalipun tersembunyi di antara manusia. Jiwanya terus tumbuh, akal dan raganya bergerak memberi manfaat meski tidak terlihat di mata manusia.
Jangan menyerah pada keadaan dan diri sendiri, jangan meredup!
Tetaplah tumbuh dalam kebaikan, tetaplah belajar dan beramal, tetaplah bercahaya![ind]
Kontributor: Sirat Rizhqi (daiyah)