Thursday, March 4, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Suami Istri

Cinta Itu Apa Adanya, Bukan Ada Apanya

December 7, 2020
in Suami Istri
0
0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

ChanelMuslim.com- Semua suami istri tentu mendamba cinta yang selalu hidup di setiap sesi hidup mereka. Cinta yang tetap hangat di saat pengantin baru, di saat anak-anak mulai berjejer panjang dengan berbagai kebutuhannya, dan di kala cucu mulai bermunculan.

Suami istri mana yang tak ingin selalu hangat dengan cinta. Ketika senang, cinta. Di saat susah pun tetap cinta. Cinta seperti kata kunci yang selalu hadir di setiap momen hidup mereka.

Cinta juga seperti penjamin bahwa suami istri itu menjadi terikat dalam janji suci. Penjamin yang bisa memastikan bahwa suami tetap setia di saat dekat atau jauh. Dan penjamin yang juga memastikan istri tetap berada dalam orbit suami, selama dan sejauh apa pun orbit itu berada.

Memang, cinta bisa lahir dari aspek fisik saat pertama kali sinyal itu muncul. Bisa karena rupa: cantik atau ganteng, bisa karena status sosial: kaya atau pintar. Bisa juga muncul karena terkondisikan dengan seksama. Mungkin karena seringnya berjumpa, seringnya berinteraksi, dan seterusnya.

Namun, semua aspek fisik itu bukan tergolong barang awet. Ia lestari saat kurun waktu tertentu saja. Bisa sepuluh tahun, dua puluh, atau mungkin juga hanya tiga puluh tahun saja. Selebihnya, daya tarik fisik itu meluluh seiring waktu dan keadaan.

Jika cinta terpaku pada aspek yang akan luluh dan tidak awet itu, bagaimana mungkin dasar cinta seperti itu disandarkan untuk cita-cita hidup bahagia hingga kematian datang. Padahal umumnya kematian datang di saat aspek-aspek fisik itu sudah lenyap entah kemana.

Hingga, apakah setelah usia lima puluhan, cinta itu menjadi wajar memudar. Apakah ketika cantik atau ganteng itu sudah layu, maka cinta itu menjadi logis untuk dikurangi hingga dilupakan.

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam pernah menasihati, cintailah pasanganmu bukan semata-mata karena wajah, status sosial; tapi cintailah karena agamanya.

Inilah nasihat luar biasa yang terkesan sederhana tapi menjadi resep yang selama ini dicari-cari banyak orang yang mendamba hidup bahagia. Sayangnya, resep ini pula yang larut dalam arus zaman yang dimotori semangat kebebasan. Termasuk, kebebasan memilih siapa yang pantas menjadi jodohnya.

Tidak ada yang larut dari modal agama. Tidak ada yang surut dari modal agama. Yang muda akan tiba menjadi tua. Yang pandai akan tiba menjadi pikun. Yang terpandang akan tiba menjadi tersisih. Tapi agama, ia akan terus berkembang dan tidak mengenal surut dan larut.

Agama dalam arti pemahaman dan perilaku yang melekat dalam diri seseorang. Bukan agama yang terbungkus dalam bingkai investasi materi sesaat.

Fisik itu Semangat Menerima, Agama itu Kegairahan Memberi

Bayangkan ketika kita akan memilih jodoh. Terpampanglah berbagai pilihan yang dipersilakan untuk kita tentukan. Saat itulah, naluri manusia kita akan merujuk pada segala yang memuaskan secara materi: rupa, status sosial, dan sejenisnya.

Kalau pun dengan embel-embel agama, terbingkai kembali pada kepuasan materi: misal berapa kali dia sudah umroh, haji, bagaimana prospek pendidikan agamanya akan menjadi menguntungkan perolehan materi di kemudian hari. Dan seterusnya.

Dengan kata lain, semua aspek materi itu lahir dari harapan untuk memperoleh kepuasan dari pasangan kita. Ada banyak harapan bahwa pasangan akan memuaskan kita dengan aspek-aspek materi itu.

Jadi, cinta yang didasari dari aspek itu lahir dari harapan-harapan untuk bisa menerima dari pasangan. Suami mencintai istri karena berharap mendapatkan dari istri. Dan, istri mencintai suami karena juga mengharapkan berbagai kepuasan itu dari suami.

Lalu, bagaimana mungkin cinta akan lestari dan berbuah bahagia jika masing-masing pihak mendasari cintanya karena semangat untuk menerima. Padahal cinta adalah perwujudan dari rahmat Allah subhanahu wata’ala yang sedikit pun tidak mendasari pancaran cahayanya untuk mengharapkan sesuatu  dari alam raya ini. Seratus persen karena ingin memberi.

Di situlah letaknya rahasia cinta yang lestari. Karena tidak ada spirit apa pun di dunia ini yang tulus untuk memberi selain karena didasari pemahaman dan perilaku yang kompatibel dengan ajaran agama. Karena dalam agama, memberi itu bukan sekadar memuaskan objek, tapi lebih karena ingin memperoleh ridha yang memerintah untuk memberi.

Dan Islam mengajarkan, siapa yang semangat memberi, Allah akan mengganti dengan berkali lipat ganti, dunia dan akhirat. Sebaliknya, siapa yang hanya bersemangat menerima, hidupnya akan berujung dengan kecewa.

Buat dan bulatkan cinta dalam bingkai kesalehan kita. Karena dengan begitulah, cinta bukan hanya terus memuaskan objek yang menerima; melainkan juga menjadi ridha dari Yang Memerintah: Allah Subhanahu Wata’ala.

Cinta seperti itulah yang akan lestari. Bukan sekadar ketika suami istri sudah tidak lagi punya gigi. Tapi akan terus berlanjut di kehidupan berikutnya nan abadi.

Apa Adanya, bukan Ada Apanya

Cinta apa adanya adalah ketulusan. Ia tergerak karena niat mulia yang beranjak dari luar aksesoris fisik objek yang ada. Yaitu beranjak karena Allah subhanahu wata’ala.

Apa adanya bukan berarti minimalis atau pasrah tanpa ruang pilihan. Apa adanya lahir karena ridha dengan yang sudah Allah pilihkan sebagai jodohnya. Ketulusan inilah yang mengangkat segala kepicikan mata zahir untuk digantikan dengan mata batin. Dan hal itu diperkuat dengan keyakinan bahwa ridha kepada apa yang Allah putuskan akan berbuah berkah.

“…boleh jadi sesuatu yang kamu tidak suka, padahal ia baik untukmu. Dan boleh jadi, sesuatu yang kamu suka, padahal ia buruk untukmu. Allah Maha Mengetahui sementara kamu tidak mengetahui.” (QS. Albaqarah)

“…Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” (QS. Annisa: 19)

Wallahu a’lam bishowab. (Mh)

 

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Betapa Islam Memberikan Perhatian Besar kepada Janin

Next Post

Insight Lepas 31 Jemaah Umrah Gratis ke Tanah Suci Melalui Hasil Produk I-Hajj

Related Posts

Menjaga Wibawa ke Anak-anak Itu Penting (3)

Menjaga Wibawa ke Anak-anak Itu Penting (3)

February 22, 2021
Menjaga Wibawa ke Anak-anak Itu Penting (2)

Menjaga Wibawa ke Anak-anak Itu Penting (2)

February 19, 2021
Menjaga Wibawa ke Anak-anak Itu Penting

Menjaga Wibawa ke Anak-anak Itu Penting

February 18, 2021
Baik Buruk Buka Rahasia Suami Istri (2)

Baik Buruk Buka Rahasia Suami Istri (2)

February 15, 2021
Baik Buruk Buka Rahasia Suami Istri

Baik Buruk Buka Rahasia Suami Istri

February 10, 2021
Resep Bahagia Rumah Tangga: Sayangi dan Hormati

Resep Bahagia Rumah Tangga: Sayangi dan Hormati

February 8, 2021
Tiga Langkah Cairkan Ketegangan Suami Istri

Tiga Langkah Cairkan Ketegangan Suami Istri

February 3, 2021
Lima Tips Bahagia Suami Istri

Lima Tips Bahagia Suami Istri

January 28, 2021
Merawat Cinta Dimulai dari Hal Kecil (2)

Merawat Cinta Dimulai dari Hal Kecil (2)

January 21, 2021
Bahasa Kasih Sayang untuk Ananda (Bagian 2)

Merawat Cinta Dimulai dari Hal Kecil

January 26, 2021
Next Post

Insight Lepas 31 Jemaah Umrah Gratis ke Tanah Suci Melalui Hasil Produk I-Hajj

Hari Relawan Internasional, Dompet Dhuafa Kumpulkan 538 Kantong Darah Se-Indonesia

Terbaru

Hukum Puasa Sunnah dan Puasa yang Dilarang

Hukum Tidak Membayar Puasa Sampai Datang Puasa Berikutnya

March 4, 2021
Persatuan Ulama Internasional Mendukung ‘Yerusalem Week’

Persatuan Ulama Internasional Mendukung ‘Yerusalem Week’

March 4, 2021
Kuwait Menolak Pendaftaran Merek Dagang dengan Simbol Masonik

Kuwait Menolak Pendaftaran Merek Dagang dengan Simbol Masonik

March 4, 2021
Bercanda dengan Istri

Bercanda dengan Istri

March 4, 2021
Serangan Kucing Memaksa Pesawat Sudan Lakukan Pendaratan Darurat

Serangan Kucing Memaksa Pesawat Sudan Lakukan Pendaratan Darurat

March 4, 2021
Kemdikbud Kembali Memberikan Bantuan Kuota Internet Tahun 2021

Kemdikbud Kembali Memberikan Bantuan Kuota Internet Tahun 2021

March 4, 2021
Wanita dan Hipnotis

Wanita dan Hipnotis

March 4, 2021
Hafalkan, Ini Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu sesuai Sunnah Rasulullah

Hafalkan, Ini Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu sesuai Sunnah Rasulullah

March 4, 2021
Event Spesial Webinar Anak Muda Berani Bikin Perubahan

Event Spesial Webinar Anak Muda Berani Bikin Perubahan

March 4, 2021
Menjelajahi Singapura melalui Virtual Show SingapoReImagine

Menjelajahi Singapura melalui Virtual Show SingapoReImagine

March 4, 2021

Terpopuler

  • Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Terang-terangan

    Kisah Rasulullah saw saat Berdakwah secara Terang-terangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Menghasilkan Uang dari Aplikasi Tiktok Cash

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atasi Sakit Kepala dengan Ramuan Jahe ala Resep JSR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Pulang ke Rumah Ortu, Apakah Suami Wajib Menafkahi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yang Berhak Memandikan Jenazah Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga