ChanelMuslim.com – Surat Yasin ayat 45 menjelaskan sebuah peringatan kepada kaum Musyrikin agar mereka takut terhadap azab Allah yang ada di dunia maupun akhirat. Sementara itu, ayat 46 menyatakan tindakan mereka yang selalu berpaling terhadap ayat-ayat Allah.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 43 dan 44
Isi Surat Yasin Ayat 45 dan 46
وإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (45) مَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آَيَةٍ مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ (46)
“Dan jika dikatakan kepada mereka: takutlah kalian (terhadap adzab) yang ada di hadapan kalian (akhirat) dan yang ada di belakang kalian (dunia) agar kalian mendapatkan rahmat (45) Tidaklah datang kepada mereka ayat dari Tuhan mereka kecuali mereka berpaling (46).”
Dilansir channel telegram TAFSIR AL-QUR’AN yang mengambil sumber dari buku “TAFSIR SURAT YAASIN”, Ustaz Abu Utsman Kharisman, ayat ini menjelaskan tentang keadaan kaum Musyrikin yang tetap berada dalam kesesatan dan tidak perhatian terhadap dosa mereka di masa lalu dan terhadap hari kiamat yang akan terjadi di masa mendatang.
Apabila dikatakan kepada mereka, bertakwalah kalian kepada Allah, takutlah terhadap dosa yang dulu kalian lakukan (wa maa kholfakum) dan kejadian besar (hari kiamat) yang akan terjadi di masa mendatang (bayna aydiikum) (disarikan dari Tafsir Ibn Katsir).
Setiap datang ayat dari Allah baik kauniyyah maupun syar’iyyah, mereka sombong, tidak menerima, dan berpaling.
Sesungguhnya ayat Allah terbagi dua. Pertama, kauniyyah, tanda-tanda kemahakuasaan Allah yang nampak di alam semesta.
Kedua, syar’iyyah, yaitu khabar atau berita yang disampaikan oleh para Nabi dan Rasul. Seperti yang tersebut dalam Kitab-Kitab Allah atau hadits Rasul.
Terhadap ayat kauniyyah, orang-orang kafir tersebut berpaling, tidak mau memperhatikan dan memikirkannya. Terjadinya fenomena alam yang menunjukkan kekuasaan Allah tidak menjadikan mereka makin takut kepada Allah.
Apabila terjadi gerhana, mereka akan menganggap itu sebagai fenomena alam biasa, padahal Nabi sangat takut ketika terjadi gerhana, dan gerhana adalah salah satu tanda kemahakuasaan Allah untuk membuat hamba-hamba-Nya takut kepada-Nya.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 42, Penjelasan tentang Transportasi
Menganggap Biasa Fenomena Alam
Namun, bagi orang yang tidak beriman, hal itu seperti fenomena biasa. Seperti juga yang diucapkan oleh orang-orang kafir ketika melihat awan yang akan menurunkan azab.
Mereka menganggap itu hanyalah awan biasa yang akan menurunkan hujan sebagaimana biasanya.
Demikian juga ketika terjadi berbagai bencana alam seperti gempa, banjir, angin kencang yang menghancurkan, mereka menganggap itu hanya sebagai kejadian alam biasa.
Tidak menjadikan mereka tersadar, takut dan bertaubat atas dosa-dosanya, kembali kepada Allah. Itu menunjukkan kerasnya hati, bahkan matinya hati.
Sementara itu, terhadap ayat-ayat syar’iyyah yang disampaikan para Nabi dan Rasul, mereka mendustakan khabar, dan sombong tidak mau menerima hukum dari ayat tersebut.
Mereka menganggap ayat-ayat Al-Qur’an dusta, atau sihir, atau syair gubahan manusia.
Sahabat Muslim, dari tafsir ini, semoga kita bisa menjadi hamba yang makin takut kepada azab Allah agar kita selalu takut untuk berbuat dosa. [Cms]