ChanelMuslim.com – Tafsir surat Al Isra ayat 23 merupakan salah satu firman Allah yang memerintahkan kita untuk berbakti kepada orangtua. Perintah berbakti kepada orangtua tersebut dalam aspek berbuat baik dan tidak berkata kasar.
Berikut ini surat Al Isra ayat 23 beserta artinya;
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
Baca juga: Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 255 (Ayat Kursi)
Dalam ayat tersebut dijelaskan perintah Allah untuk hanya menyembahNya. Lalu Allah juga memerintahkan untuk berbakti kepada orangtua dengan berbuat baik. Ayat ini tentu saja menjadi perintah yang tidak bisa lagi ditawar.
Pada ayat tersebut terdapat kata ‘ihsanan’ yang artinya ‘berbuat yang terbaik’. Jika ditelisik dari tata bahasa Arab, maka kata tersebut menggunakan Maf’ul Muthlaq. Maf’ul Muthlaq berarti penekanan atau taukid. Jadi, tidak boleh dinego atau ditawar lagi.
Penekanan pada kata berbuat baik tentu mencakup banyak hal atau masih terbilang sangat luas. Mulai dari sikap, perkataan, tindakan dan lain sebagainya. Dan uniknya, Allah menyandingkan perintah berbakti kepada kedua orangtua dengan perintah agar kita tidak berbuat syirik.
Di ayat ini, Allah menggunakan kata ‘wa’ yang artinya ‘dan’ untuk menyandingkan dua perintah. Artinya, Allah menyamakan kedudukan dua perintah tersebut. Sebagaimana kata ‘dan’ dalam bahasa Indonesia berarti setara, memiliki fungsi yang sama.
Oleh karena itu, mulailah dengan sepenuh hati berbuat yang terbaik untuk orangtua seperti kita juga sepenuh hati beriman kepada Allah subhanu wa ta’ala, sebagaimana tafsir surat Al Isra ini. [Wnd]