SURAT Al-Insyirah ayat 5-6 menjelaskan tentang makna bahwa setiap kesulitan yang ada, pastilah akan ada kemudahan yang mengiringi. Ayat ini dapat menjadi pengingat bagi kita bahwa tidak mungkin ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
Oleh sebab itu, kita perlu tetap bersabar dengan meyakini kehidupan akhirat lebih baik daripada kehidupan yang ada di dunia ini.
Baca Juga: 2 Surat Penghilang Kesulitan
Surat Al-Insyirah Ayat 5-6, Beserta Kesulitan Ada Kemudahan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ
Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah: 5)
Tafsir Tahlili menjelaskan bahwa dalam ayat ini, Allah mengungkapkan sesungguhnya di dalam setiap kesempitan, terdapat kelapangan, dan di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan, terdapat pula jalan keluar.
Namun demikian, dalam usaha untuk meraih sesuatu itu harus tetap berpegang pada kesabaran dan tawakal kepada Allah. Ini adalah sifat Nabi saw, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya, ketika beliau terdesak menghadapi tantangan kaumnya.
Walaupun demikian, beliau tidak pernah gelisah dan tidak pula mengubah tujuan, tetapi beliau bersabar menghadapi kejahatan kaumnya dan terus menjalankan dakwah sambil berserah diri dengan tawakal kepada Allah dan mengharap pahala daripada-Nya.
Begitulah keadaan Nabi sejak permulaan dakwahnya. Pada akhirnya, Allah memberikan kepadanya pendukung-pendukung yang mencintai beliau sepenuh hati dan bertekad untuk menjaga diri pribadi beliau dan agama yang dibawanya.
Mereka yakin bahwa hidup mereka tidak akan sempurna kecuali dengan menghancurleburkan segala sendi kemusyrikan dan kekufuran.
Lalu mereka bersedia menebus pahala dan nikmat yang disediakan di sisi Allah bagi orang-orang yang berjihad pada jalan-Nya dengan jiwa, harta, dan semua yang mereka miliki.
Dengan demikian, mereka sanggup menghancurkan kubu-kubu pertahanan raja-raja Persi dan Romawi. Ayat tersebut seakan-akan menyatakan bahwa bila keadaan telah terlalu gawat, maka dengan sendirinya kita ingin keluar dengan selamat dari kesusahan tersebut dengan melalui segala jalan yang dapat ditempuh, sambil bertawakal kepada Allah.
Dengan demikian, kemenangan bisa tercapai walau bagaimanapun hebatnya rintangan dan cobaan yang dihadapi. Dengan ini pula, Allah memberitahukan kepada Nabi Muhammad bahwa keadaannya akan berubah dari miskin menjadi kaya, dari tidak mempunyai teman sampai mempunyai saudara yang banyak dan dari kebencian kaumnya kepada kecintaan yang tidak ada taranya.
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ
Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah: 6)
Ayat ini adalah ulangan ayat sebelumnya untuk menguatkan arti yang terkandung dalam ayat yang terdahulu. Bila kesulitan itu dihadapi dengan tekad yang sungguh-sungguh dan berusaha dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk melepaskan diri darinya, tekun dan sabar serta tidak mengeluh atas kelambatan datangnya kemudahan, pasti kemudahan itu akan tiba.
Sahabat Muslim, semoga kita dapat meresapi makna kedua ayat tersebut sehingga bisa terus bersabar dalam bertawakal kepada Allah. [Cms]